Pengalaman ML Asal Mamah Senang
Kimcilatos.blogspot.com, cerita sex 2015, cersex, cerita
malam, cerita panas, Saya bekerja seruangan dengan seorang cewek
cantik. Dia atasan saya,
orangnya cantik dan montok menggoda. Dia suka membuat kemaluan saya naik
terus,
karena memang dia punya hobby melakukan hubungan seks. Dan kebetulan,
saya juga
punya hobby yang sama, tetapi tidak semaniak dia. Hampir tiap hari dia
bermain
seks dengan cowok yang disenanginya, bahkan saya sendiri sering diajak
bermain
dengan dia. Disamping saya senang dan menikmati tubuhnya yang aduhai
itu, saya
juga tidak berani menolak perintahnya. Pokoknya asal ibu senang. Dan
saya
dijanjikan naik pangkat, dan tentu saja gaji naik juga dong plus bonus
tubuhnya
yang montok itu.
Kimcilatos.blogspot.com, cerita sex 2015, cersex, cerita
malam, cerita panas, Dia orangnya cantik, meskipun umurnya jauh di atas
umur saya. Karena dia
selalu suka memakai rok 'super' mini warna putih transparan, maka saya
tahu
kalau dia tiap hari tidak pernah memakai celana dalam. Yang saya heran,
ketika
dia ada di luar ruang kerja, dia selalu memakai rok biasa bahkan pernah
pakai
celana. Tetapi ketika ada di ruang kerja kami, dia selalu memakai rok
'super'
mini itu. Jadi kalau ada sesuatu yang dia butuhkan, dia selalu minta
tolong
saya yang mengurusnya.
Meja kerjanya berada persis di depan meja kerja saya, jadi saya bisa
melihat apa yang dikerjakannya. Tiap menit dia selalu memancing nafsu saya. Dia
sering pura-pura lihat suasana di luar jendela, padahal dia ingin
memperlihatkan kemontokan pantatnya yang super montok itu. Lalu dia pura-pura
melihat hasil kerja saya sambil mendekati saya, terus dia menundukkan
kepalanya, lalu yah terlihat jelaslah payudaranya yang tergantung bebas tanpa
halangan dari BH. Dia goyangkan badannya, maka bergoyanglah payudara itu kiri-kanan-kiri.
Tapi yang paling parah, dia pura-pura menjatuhkan pena di lantai, terus dia
jongkok membelakangi saya. Ketika dia menunduk, roknya tersingkap ke atas, jadi
terlihatlah pantatnya yang montok putih dan kemaluannya yang putih kemerahan
dengan bulu yang tampak menantang untuk dijamah.
Ketika dia sudah mengambil penanya, eh.. dijatuhkannya lagi, terus nungging
lagi. Lagi-lagi dia goyangkan pantatnya maju-mundur, bawah-atas. Lalu dia
merenggangkan kakinya, sehingga kemaluannya yang lezat itu merekah bagai bunga
'mawar' dan begitu seterusnya. Hingga saya tidak tahan akan kelakuannya itu.
Langsung saja saya mendekatinya, terus saya raba-raba kemaluannya. Dan
ternyata, ohh.. dia menikmati sentuhan-sentuhan yang saya berikan.
Saat ini saya bekerja dengan lidah saya. Saya jilati sedikit kacangnya dan
di "suck" agar basah. Tidak sampai dua menit sudah tampak ada cairan
bening di liang senggamanya. Karena kejantanan saya sudah tidak tahan, lalu
saya masukkan batang kemaluan saya ke liang kewanitaannya. Dia mendesis,
meronta, mengerang nikmat (3M), demikian juga saya. Hangat dan lembab saya
rasakan di sekitar kemaluannya yang ranum itu.
Lalu saya mulai goyang kiri dan kanan, maju-mundur dan kadang-kadang saya
putar. Dia benar-benar hebat dalam merangsang birahi saya. Setelah saya agak
pasif dalam gerakan yang saya lakukan karena sudah hampir terasa menuju
klimaksnya, dia dengan perkasa menggoyang tubuhnya maju-mundur, kanan-kiri dan
berputar dengan garang.
Sementara saya semakin berat menahan orgasme, akhirnya, "Bu boleh
keluarin di dalam..?" kata saya meminta persetujuannya.
"Boleh aja sayang, emang sudah hampir, ya..?" katanya sambil
terus menggenjot pantatnya maju-mundur.
"Ya, Bu.." kata saya sambil meringis menahan nikmatnya permainan
kami.
"Kita sama-sama ya, hmm.. ohh.." desisnya.
Dengan sisa tenaga yang ada, saya menggoyangkan lagi tubuh saya sampai
terasa enak, karena orgasme saya sudah sampai ke dekat pintu helm
"NAZI" saya. Lalu saya peluk dia dari belakang sambil saya remas
dadanya.
Dan, "Cret.. cret.. cret cret.." air mani saya muncrat di dalam
lubang senggamanya.
Dan dia pun merintih, "Ohh yes..!" dan lalu mencengkeram kursi
dengan erat serta badannya bergetar dan menegang, rupanya dia klimaks juga.
Dengan kemaluan kami yang masih bersatu, saya tetap memeluk dia dari
belakang. Dia tersenyum puas, lalu melumat bibir saya. Dia bilang batang
kemaluan saya enak sekali dan dia kangen kalau tidak dimasuki kemaluan saya
sehari saja.
Kimcilatos.blogspot.com, cerita sex 2015, cersex, cerita
malam, cerita panas, Tidak lama dengan posisi itu, saya kemudian
memeluk pinggangnya kuat-kuat
dari belakang sambil merintih, "Akhh.. akhhgg.." dan lalu di dinding
kewanitaannya saya berikan rasa hangat karena semprotan sperma saya
tadi.
Tidak ada tandingan rasa enak yang lain yang dirasakannya saat itu kata
dia, tapi dia harus buru-buru merapikan baju dan mencuci kemaluannya. Setelah
permainan itu lemas sekali tubuh saya dan tidak bisa kerja lagi. Soalnya sambil
berdiri sih. Enak juga lho making love di kantor. Apalagi kalau lembur, jangan
dibilang lagi dech, bisa-bisa di meja kerja, di WC, di lift, di lantai atas
gedung atau juga di dalam mobilnya juga bisa, rasa takut ketahuan itu selalu
ada, tapi kenikmatannya lain dari pada yang lain, pokoknya sensasinya lain.
Malamnya saya diajak ke pub. Setelah jam dua belas malam, saya ajak dia
pulang. Dia saya tuntun ke mobil, karena dia mulai mabuk akibat terlalu banyak
mengkonsumsi minuman dan saya mengantarkan ke apartemennya. Saya bingung,
mengapa dia tidak pulang ke rumahnya sendiri, mengapa kesini. Saya mengantar
sampai ke dalam kamarnya di lantai 7, saya sempat beristirahat sejenak di
sofanya. Dia bangun dan menghampiri saya untuk mengucapkan terima kasih dan
selamat malam, tetapi tubuhnya jatuh ke dalam pelukan saya, sehingga nafsu saya
untuk meng'anu'nya mulai bangkit.
Saya ciumi dari kening, mata, hidung hingga mulut sensualnya. Disambutnya
ciuman saya dengan permainan lidahnya yang sudah profesional. Lama kami
berciuman dan saya mulai meremas buah dadanya yang agak kenyal, lalu saya buka
resleting bajunya. Kemudian saya susupkan tangan saya ke dalam BH-nya untuk
meremas buah dadanya lagi dan memainkan putingnya sambil terus berciuman. Satu
persatu pakaiannya jatuh ke lantai, BH, CD, tapi kami masih berciuman. Tangan
saya tidak tinggal diam, meremas di atas, sesekali memainkan puting dan meraba
serta memainkan tangan saya di bagian kemaluannya. Oi.. bulu kemaluannya yang
menggoda. Sungguh terlihat sangat lezat waktu itu. Liang senggamanya telah
banjir akibat otot kewanitaannya mengeluarkan cairan karena rangsangan dari
saya. Tangannya mulai membuka satu persatu pakaian saya sampai kami berdua
telanjang bulat.
Saya memasukkan jari tengah saya ke dalam lubang kemaluannya, terus jari
telunjuk saya memainkan klitorisnya yang mulai menegang, dan dia mulai
merebahkan tubuhnya di sofa. Saya ciumi lagi putingnya dan kusodok-sodokkan
lagi liang kenikmatannya dengan dua jari. Dia mulai mencari-cari batang
keperkasaan saya yang sudah tegang sejak tadi dan mulai menghisap batang
kemaluan saya, mulai dari kepala hingga dengan perlahan-lahan mulutnya masuk
dan melahap batang kejantanan saya semuanya. Saya tambahkan jari saya satu lagi
hingga ada tiga jari yang masuk ke dalam liang senggamanya. Tidak sampai
disitu, saya kemudian menambahkan lagi satu jari saya hingga hanya jempol saja
yang masih di luar memainkan klitorisnya.
Tidak lama saya lepaskan batang rudal saya dari mulutnya dan mulai
mengarahkan ke bibir kemaluannya yang banjir. Perlahan-lahan saya dorong batang
rudal saya. Bibir bawahnya menggigit bibir atasnya, saya angkat kedua pahanya
dan menyandarkan di sandaran sofa untuk kaki yang sebelah kiri, sedang yang
kanan kuangkat, dan, "Bless.." masuk sudah kemaluan saya.
"Aaahh.. sshh.." hanya desisian saja yang dapat saya dengarkan
dari mulutnya, kemudian kuayunkan perlahan-lahan.
"Ssshh.. oohh my god.. come on.. sshh.." kembali dia mendesis
kenikmatan, terus kuayunkan hingga kupercepat ayunanku.
Akhirnya, "Ssshh.. Buu.. saya mau keluar Buu.. sshh.." kata says
ditengah nikmatnya permainan tubuh kami.
"Keluarin di dalem aja sayang.. ohh aahh.." katanya sambil kedua
pahanya mulai dijepitkan pada pinggangku dan terus menggoyangkan pantatnya.
Tiba-tiba dia menjerit histeris, "Ooohh.. sshh.. sshh.. sshh.."
Ternyata dia sudah keluar, saya terus menggenjot pantat saya semakin cepat
dan keras hingga menyentuh ke dasar liang senggamanya.
"Ssshh.. aahh.." dan, "Aaagghh.. crett.. crreett..
ccrreett..
Saya tekan pantat saya hingga batang kejantanan saya menempel ke dasar
liang kenikmatannya, dan keluarlah sperma saya ke dalam liang surganya.
Saat terakhir air mani saya keluar, saya pun merasa lemas. Walaupun dalam
keadaan lemas, tidak saya cabut batang kemaluan saya dari liangnya, melainkan
menaikkan lagi kedua pahanya hingga dengan jelas saya dapat melihat bagaimana
rudal saya masuk ke dalam sarangnya yang dikelilingi oleh bulu kemaluannya yang
menggoda. Saya belai bulu-bulu itu sambil sesekali menyentuh klitorisnya.
"Ssshh.. aahh.." hanya desisan saja yang menjadi jawaban atas
perlakuan saya itu.
Saya pun mulai mengayunkan kembali batang kemaluan saya, meskipun terasa
agak ngilu saya tetap paksakan.
Saya meminta dia berganti posisi menjadi menungging dengan tidak melepaskan
batang kejantanan saya dari dalam liang senggamanya. Batang kejantanan saya
terasa dipelintir oleh bibir kemaluannya. Terus saya menggerakkan tubuh saya
lagi sambil diiringi desahannya.
Dia mendorong pantatnya dan, "Aaachh.. lebih cepet Honey..
sshh..!"
Dia sudah keluar lagi, sedangkan saya sendiri masih asyik mengoyang pantat
saya sambil meremas buah dadanya yang dari tadi saya biarkan.
"Ssshh.. hhmm.. aahh.." desah saya juga, dan, "Creett..
creett.. creett..!" keluarlah lahar panas itu dari tubuh saya.
Saya pun menekan pantat saya dan menarik pinggulnya hingga batang
kejantanan saya menyentuh dasar kemaluannya lagi. Setelah itu kami berdua
sama-sama lemas.
Dia ambil sebatang rokok, dinyalakannya dan dia hisap rokok itu, persis
seperti saat dia menghisap batang kejantanan saya. Kami duduk dan sama-sama
menikmati permainan tersebut. Sambil dia merokok, kami saling memainkan
kemaluan kami masing-masing. Kuangkat tubuhnya ke tempat tidur. Kami tidak
membereskan pakaian kami yang masih berserakan di lantai ruang tamu. Saya putar
jam bekerja tepat pukul 17:00, soalnya saya mau pulang. Dia mulai mendekatkan
wajahnya sambil tangannya merangkul dan tubuhnya yang berkeringat merapat ke
tubuh saya. Meskipun udara di rungan sudah dingin, tetapi tubuh kami masih berkeringat
akibat permainan tadi.
Pada kesempatan lain, saya datang ke rumahnya untuk mengantarkan
surat-surat penting. Kebetulan siang itu dia lagi sendiri.
"Oh kamu Sayang.., ayo cepet masuk..! Ehhmm.." katanya sambil
menutup pintu.
"Iya Bu, saya cuma mau ngantar surat ini." kata saya.
Terus saya minta pamit pulang, tapi, "Aduh kok buru-buru amat sih..
Ibu mau minta tolong lagi, boleh khan..?" katanya manja.
Lalu, matanya merem melek sambil lidahnya dikeluarkan, saya sudah tahu
pasti bahwa dia sudah sangat ingin bersetubuh lagi dengan saya. Pokoknya sudah
tidak tahan deh.
Langsung saya diajak dia masuk dan duduk di teras. Waktu itu dia memakai
baju kulot putih transparan. Terlihat payudaranya yang montok dengan putingnya
yang menyembul dari balik bajunya. Saya melihat dia dalam keadaan yang 'super'
nafsu, lalu dia pancing saya untuk making love. Saya sih "A.I.S"
saja. Lalu kulot dan CD dilepaskan satu-persatu. Hanya menunggu sebentar, bibir
kewanitaannya saya raba-raba, dan kelentitnya saya plintir sampai dia sangat
terangsang. Terus baju, celana dan CD saya gantian dia lepaskan. Lalu kami
duduk di lantai teras. Dalam posisi duduk santai dengan kaki selonjor, dia
hisap batang kemaluan saya sampai saya mendesah-desah, akibatnya batang
kejantanan saya menjadi tegang dan keras.
Dia kangkangi kakinya, dia pegang batang kejantanan saya yang sudah keras
sambil mengarahkan ke liang senggamanya yang sudah basah dan merekah itu.
Sungguh pengalaman seks yang indah, karena dia membawa nafsu seks saya hingga
sampai pada kenikmatan yang tak terhingga. Terlihat dia jadi lemas dan lelah,
tetapi dia berusaha tidak mau berhenti. Dan sepertinya teriakannya tertahan,
mungkin dia takut terdengar tetangga. Dia terus naik turun dan saya juga
mengimbangi dari bawah, terus sampai akhirnya kami berpelukan erat-erat, karena
dia sudah merasa hampir klimaks. Tidak lama dia pun menegang, dan akhirnya kami
bersamaan mencapai puncaknya dan keluar. Pokoknya nikmat sekali, dan badan saya
juga terasa lemas tak bertenaga, yang ada hanya perasaan tidak mau lepas dari
tubuhnya.
http://kimcilatos.blogspot.co.id/2015/06/cerita-sex-asal-mamah-senang_11.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar