Cerita ML Mama Tiriku, Guru Seksku
Kimcilatos.blogspot.com, cerita sex 2015, cersex, cerita
malam, cerita panas. Sudah beberapa pengalaman pribadi yang ku tulis di
situs ini. Semuanya
nyata. Aku memang punya 'kelainan' yaitu Oedipus Complex, senang dan
terangsang
bila melihat wanita lebih tua (STW) yang cantik. Nafsuku akan
menggebu-gebu.
Semua itu berpengaruh di tempat tidur karena akan lebih hot karena
dasarnya aku
suka sekali. Pengalaman berikut adalah yang aku alamain saat remaja.
Mungkin
pula pengalaman ini yang membekas di pikiranku secara psikologis
sehingga aku
menjadi lelaki yang suka wanita lebih tua. Pengalaman dibawah ini nggak
akan
pernah aku lupa.
Kimcilatos.blogspot.com, cerita sex 2015, cersex, cerita
malam, cerita panas.- Saat usia 10 tahun, Papa dan Mama bercerai karena
alasan tidak cocok. Aku
sebagai anak-anak sih nerima aja tanpa bisa protes. Saat aku berusia 15
tahun,
Papa kawin lagi. Papa yang saat itu berusia 37 tahun kawin dengan Tante
Nuna
yang berusia 35 tahun. Tante Nuna orangnya cantik, setidaknya pikiranku
sebagai
lelaki disuia ke 15 tahun yang sudah mulai merasakan getaran terhadap
wanita.
Tubuhnya tinggi, putih, pantatnya berisi dan buah dadanya padat. Saat
menikah
dengan Papa, Tante Nuna juga seorang janda tapi nggak punya anak.
Sejak kawin, Papa jadi semangat hidup berimbas ke kerjanya yang
gila-gilaan. Sebagai pengusaha, Papa sering keluar kota. Tinggallah aku dan ibu
tiriku dirumah. Lama-lama aku jadi deket dengan Tante Nuna yang sejak bersama
Papa aku panggil Mama Nuna. Aku jadi akrab dengan Mama Nuna karena kemana-mana
Mama minta tolong aku temenin. DirumaHPun kalo Papa nggak ada aku yang nemenin
nonton TV atau nonton film VCD. Aku senang sekali dimanja sama Mama baruku ini.
Setahun sudah Papa kawin dengan Mama Nuna tapi belom ada tanda-tanda kalo
aku bakalan punya adik baru. Bahkan Papa semakin getol cari duit dan sering
banget keluar kota. Aku dan Mama Nuna semakin akrab aja. Sampai-sampai kami
seperti tidak ada batasan sebagai anak tiri dan ibu tiri. Kami mulai sering
tidur disatu tempat tidur bersama. Mama Nuna mulai nggak risih untuk mengganti
pakaian didepanku walaupun tidak bener-bener telanjang. Tapi terkadang aku suka
menangkap basah Mama Nuna lagi berpolos ria mematut didepan kaca sehabis mandi.
Beberapa kali kejadian aku jadi apal kalo setiap habis mandi Mama pasti masuk
kamarnya dengan hanya melilitkan handuk dan sesampai dikamar handuk pasti
ditanggalkan.
Beberapa kali kejadian aku membuka kamar Mama yang nggak dikunci aku
kepergok Mama Nuna masih dalam keadaan tanpa sehelai benang sedang bengong
didepan cermin. Lama-lama aku sengajain aja setiap selesai Mama mandi beberapa
menit kemudian aku pasti pura-pura nggak sengaja buka pintu dan pemandangan
indah terhampar dimata mudaku. Sampai suatu ketika, mungkin karena terdorong
nafsu laki-laki yang mulai menggeliat diusia 16 tahun, aku menjadi bernafsu
besar ketika melihat Mama sedang tiduran dikasur tanpa pakaian. Matanya
terpejam sementara tangannya menggerayang tubuhnya sendiri sambil sedikit
merintih. Aku terpana didepan pintu yang sedikit terbuka dan menikmati
pemandangan itu. Lama aku menikmati pemandangan itu. Kemaluanku berdiri tegak
dibalik celana pendekku. Ah, inikah pertanda kalo anak laki-laki sedang birahi?
Batinku. Aku terlena dengan pemandangan Mama Nuna yang semakin hot
menggeliat-geliat dan melolong. Tanpa sadar tanganku memegang dan memijit-mijit
si otong kecil yang sedari tadi tegang. Tiba-tiba aku seperti pengen pipis dan
ahh koq pipisnya enak ya. Akupun bergegas kekamar mandi seiring Mama Nuna yang
lemas tertidur.
Kejadian seperti jadi pemandanganku setiap hari. Lama-lama aku jadi
bertanya-tanya. Mungkinkah ini disengaja sama Mama? Dari keseringan melihat
pemandangan ini rupanya terekam diotakku kalau wanita cantik itu adalah wanita
yang lebih dewasa. Wanita berumur yang cantik dimataku terlihat sangat sexi dan
sangat menggairahkan.
Suatu siang sepulang aku dari sekolah aku langsung ke kamarku. Seperti
biasa aku melongok ke kamar Mama. Kulihat Mama Nuna dalam keadaan telanjang
bulat sedang tertidur pulas. Kuberanikan untuk mendekat Mumpum perempuan cantik
ini lagi tidur, batinku. Kalau selama ini aku hanya berani melihat Mama dari
balik pintu kali ini tubuh cantik tanpa busana bener-bener berada didepanku.
Kupelototi semua lekuk liku tubuh Mama. Ahh, si otong bereaksi keras,
menyentak-nyentak ganas. Tanpa kusadari, mungkin terdorong nafsu yang nggak
bisa dibendung, kuberanikan tanganku mengusap paha Mama Nuna, pelan, pelan.
Mama diam aja, aku semakin berani. Kini kedua tanganku semakin nekad
menggerayang tubuh cantik Mama tiriku. Kuremas-remas buah dada ranum dan dengan
naluri plus pengetahuan dari film BF aku bertindak lebih lanjut dengan mengisap
puting susu Mama. Mama masih diam, aku makin berani. Terispirasi film blue yang
kutonton bersama temen-temen, aku tanggalkan seluruh pakaianku dan si otong
dengan marahnya menunjuk-nujuk. Aku tiduran disamping Mama sambil memeluk erat.
Aku sedikit sadar dan ketakutan ketika Mama tiba-tiba bergerak dan membuka
mata. Mama Nuna menatapku tajam.
"Ngapain Ndy? Koq kamu telanjang juga?" tanya Mama.
"Maaf ma, Andy khilaf, abis nafsu liat Mama telanjang gitu"
jawabku takut-takut.
"Kamu mulai nakal ya" kata Mama sambil tangannya memelukku erat.
"Ya udah Mama juga pengen peluk kamu, udah lama Mama nggak dipeluk
papamu. Mama tadi kegerahan makanya Mama telanjang, e nggak taunya kamu
masuk" jelas Mama.
Yang nggak kusangka-sangka tiba-tiba Mama mencium bibirku. Dia mengisap
ujung lidahku, lama dan dalam, semakin dalam. Aku bereaksi. Naluri laki-laki
muda terpacu. Aku mebalas ciuman Mama tiriku yang cantik.
Semuanya berjalan begitu saja tanpa direncanakan. Lidah Mama kemuidan
berpindah menelusuri tubuhku.
"Kamu sudah dewasa ya Ndy, gak apa-apa kan kamu Mama perlakukan
seperti papamu" gumam Mama disela telusuran lidahnya.
"Punya kamu juga sudah besar, belom sebesar punya papamu tapi lebih
keras dan tegang", cerocos Mama lagi.
Aku hanya diam menahan geli dan nikmat. Mama lebih banyak aktif menuntun
(atau mengajariku). Si otong kemudian dijilatin Mama. Ini membuat aku nggak
tahan karena kegelian. Lalu, punyaku dikulum Mama. Oh indah sekali rasanya.
Lama aku dikerjain Mama cantik ini seperti ini.
Mama kemudian tidur telentang, mengangkangkan kaki dan menarik tubuhku agar
tiduran diatas tubuh indahnya. Mama kemudian memegang punyaku, mengocoknya
sebentar dan mengarahkan keselangkangan Mama. Aku hanya diam saja. Terasa
punyaku sepertinya masuk ke vagina Mama tapi aku tetep diam aja sampai kemudian
Mama menarik pantatku dan menekan. Berasa banget punyaku masuk ke dalam punya
Mama. Pergesekan itu membuat merinding. Secara naluri aku kemudian melakukan
gerakan maju mundur biar terjadi lagi gesekan. Mama juga mengoyangkan
pinggulnya. Mama yang kulihat sangat menikmati bahkan mengangkat tinggi-tinggi
pinggulnya sehingga aku seperti sedang naik kuda diatas pinggul Mama.
Tiba-tiba Mama berteriak kencang sambil memelukku erat-erat, "Andyy,
Mama enak Ndy" teriak Mama.
"Ma, Andy juga enak nih mau muncrat" dan aku ngerasain sensasi
yang lebih gila dari sekedar menonton Mama kemarin-kemarin.
Aku lemes banget, dan tersandar layu ditubuh mulus Mama tiriku. Aku nggak
tau berapa lama, rupanya aku tertidur, Mama juga. Aku tersadar ketika Mama
mengecup bibirku dan menggeser tubuhku dari atas tubuhnya. Mama kemudian keluar
kamar dengan melilitkan handuk, mungkin mau mandi. Akupun menyusul Mama dalam
keadaan telanjang. Kuraba punyaku, lengket sekali, aku pengen mencucinya. Aku
melihat Mama lagi mandi, pintu kamar mandi terbuka lebar. Uhh, tubuh Mama
tiriku itu memang indah sekali. Nggak terasa punyaku bergerak bangkit lagi.
Dengan posisi punyaku menunjuk aku berjalan ke kamar mandi menghampiri Mama.
"Ma, mau lagi dong kayak tadi, enak" kini aku yang meminta.
Mama memnandangku dan tersenyum manis, manis sekali. Kamuipun melanjutkan
kejadian seperti dikamar.
Kali ini Mama berjongkok di kloset lalu punyaku yang sedari tadi mengacung
aku masukkan ke vagina Mama yang memerah. Kudorong keluar masuk seperti tadi.
Mama membantu dengan menarik pantatku dalam-dalam. Nggak berapa lama Mama
mengajak berdiri dan dalam posisi berdiri kami saling memeluk dan punyaku
menancap erat di vagina Mama. Aku menikmati ini, karena punyaku seperti dijepit.
Mama menciumku erat. Baru kusadari kalau badanku ternyata sama tinggi dengan
mamaku. Dlama posisi berdiri aku kemudian merasakan kenikmatan ketika cairan
kental kembali muncrat dari punyaku sementara Mama mengerang dan mengejang
sambil memelukku erat. Kami sama?sama lunglai.
Setelah kejadian hari itu, kami selalu melakukan persetubuhan dengan Mama
tiriku. Hampir setiap hari sepluang sekolah, bahkan sebelum berangkat sekolah.
Lebih gila lagi kadang kami melakukan walaupun Papa ada dirumah. Sudah tentu
dengan curi-curi kesempatan kalo Papa lagi tidur. Kehadiran Papa dirumah
seperti siksaan buatku karena aku nggak bisa melampiaskan nafsu terhadap Mama.
Aku sangat menikmati. Aku senang kalo Papa keluar kota untuk waktu lama, Mama
juga seneng. Mama terus melatih aku dalam beradegan sex. Banyak pelajaran yang
dikasi Mama, mulai dari cara menjilat vagina yang bener, cara mengisap buah
dada, cara mengenjot yang baik. Pokoknya aku diajarkan bagaimana memperlakukan
wanita dengan enak. Aku sadar kalo aku menjadi hebat karena Mama tiriku.
Sekitar setahun lebih aku menjadi pemuas Mama tiriku menggantikan posisi
ayah. Aku bahkan jatuh cinta dengan Mama tiriku ini. Nggak sedetikpun aku mau
berpisah dengan mamaku, kecuali sekolah. Dikelaspun aku selalu memikirkan Mama
dirumah, pengen cepet pulang. Aku jadi nggak pernah bergaul lagi sama
temen-temen. Sebagai cowok yang ganteng, banyak temen cewek yang suka mengajak
aku jalan tapi aku nggak tertarik. Aku selalu teringat Mama. Justru aku akan
tertarik kalo melihat Bu guru Ratna yang umurnya setua Mama tiriku atau aku
tertarik melihat Bu Henny tetanggaku dan temen Mama.
Tapi percintaan dengan Mama hanya bertahan setahun lebih karena kejadian
tragis menimpa Mama. Mama meninggal dalam kecelakaan. Ketika itu seorang diri
Mama tiriku mengajak aku nemenin tapi aku nggak bisa karena aku ada les. Mama
akhirnya pergi sendiri ke mal. Dijalan mobil Mama tabrakan hebat dan Mama
meminggal ditempat. Aku merasa sangat berdosa nggak bisa nemenin Mama tiriku
tercinta. Aku shock. Aku ditenangkan Papa.
"Papa tau kamu deket sekali dengan Mama Nuna, tapi nggak usah sedih ya
Ndy, Papa juga sedih tapi mau bilang apa" kata papaku.
Selama ini papaku tau kalo aku sangat deket dengan Mama. Papa senang karena
Papa mengira aku senang dengan Mama Nuna dan menganggapnya sebagai Mama
kandung. Padahal kalau Papa tau apa yang terjadi selama ini. Aku merasa berdosa
terhadap Papa yang dibohongi selama ini.
http://kimcilatos.blogspot.co.id/2015/06/cerita-sex-mama-tiriku-guru-seksku.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar