Cerita Sex STW Nafsu Birahi Ibu Guruku
Kimcilatos.blogspot.com, cerita sex 2015, cersex, cerita
malam, cerita panas. Sebagai siswa sebuah SMU Swasta, aku bukanlah
murid yang pintar tapi juga
tidak bodoh-bodoh amat. Biasa-biasa saja. Tidak bisa dibanggakan. Yang
bisa aku
banggakan adalah wajahku yang ganteng dengan bentuk tubuh yang atletis.
Tinggi
jangkung dan berat yang seimbang. Dan paling aku banggakan adalah ukuran
kemaluanku yang luar biasa besarnya, panjangnya 22 cm dengan diameter 5
cm.
Membuat iri teman laki-lakiku.
Kimcilatos.blogspot.com, cerita sex 2015, cersex, cerita
malam, cerita panas. Namaku Doni, cukup terkenal di sekolahku. Mungkin
karena aku bandel dan
sering berganti-ganti cewek. Banyak teman sekolahku yang pernah aku
tiduri.
Mereka tergila-gila setelah menikmati kontolku yang luar biasa dan tahan
lama
kalau bersetubuh.
Sore itu, setelah semua pelajaran selesai aku bergegas pulang kerumah.
Semua buku-buku sudah kumasukkan kedalam tas. Kustart sepeda motorku menuju
jalan raya. Tapi di tengah perjalanan aku baru ingat, pulpenku tertinggal di
dalam kelas. Dengan tergesa-gesa aku balik lagi ke sekolahku. Setelah mengambil
kembali pulpenku, aku berjalan lagi menuju parkir sepeda motorku. Untuk
mencapai tempat parkir, aku harus melewati ruangan guru.
Ketika melewati ruangan guru-guru, aku mendengan suara mendesah-desah
disertai rintihan-rintihan kecil. Aku penasaran dengan suara-suara itu. Aku
mendekati pintu ruangan, suara-suara itu semakin keras. Aku semakin penasaran
dibuatnya. Kubuka pintu ruangan, dengan berjalan mengendap-endap, aku mencari
tahu darimana datangnya suara-suara itu. Begitu mendekati ruangan Bu siska, aku
terkejut. Disana kulihat Bu Siska, guru bahasa Inggrisku yang telah setahun
menjanda, sedang bercumbu dengan Pak Rio, guru olahragaku, dalam posisi
berdiri.
Bibir mereka saling kecup. Lidah mereka saling sedot. Tangan Pak Rio
meremas-remas pantat Bu Siska yang padat, sedangkan tangan Bu Siska melingkar
dipinggang Pak Rio. Mereka yang sedang asik tak tahu akan kehadiranku. Aku
mendekati arah mereka. Aku membungkukkan badan dan bersembunyi dibalik meja,
mengintip mereka dari jarak yang sangat dekat.
Mereka menyudahi bercumbu, kemudian Pak Rio duduk dipinggir meja, kakinya
menjuntai kelantai. Bu Sisca berdiri didepannya. Bu siska mendekati Pak Rio,
dengan buasnya dia menarik celana panjang Pak Rio. Tak ketinggalan celana dalam
Pak Rio juga diembatnya. Hingga Pak Rio setengah telanjang. Bu Siska
menguru-urut kontol Pak Rio. Kontolnya yang tidak begitu besar, sedikit demi
sedikit menegang. Bu Siska membungkukkan tubuhnya, hingga wajahnya pas diatas
selangkangan Pak Rio. Kontol Pak Rio diciuminya.
"Isep.. sayang.. isep.. kontolku" suruh Pak Rio.
Bu Siska tersenyum mengangguk. Dia mulai menjilati kepala kontol Pak Rio.
Terus turun kearah pangkalnya. Bu Siska sangat pintar memainkan lidahnya
dikontol Pak Rio.
"Oohh.. enakk.. sayang.., truss.., truss".
Pak Rio mengerang ketika Bu Siska mengulum kontolnya. Seluruh batang kontol
Pak Rio masuk kemulutnya. Kontol Pak Rio maju mundur didalam mulut Bu Siska.
Tangan Bu Siska mengurut-urut buah pelirnya. Pak Rio merasakan nikmat yang luar
biasa. Matanya merem melek. Pantatnya diangkat-angkat. Aku sangat terangsang
melihat pemandangan itu. Kuraba-raba kontolku yang menegang. Kubuka retsleting
celanaku.Kukocok-kocok kontolku dengan tanganku. Birahiku memuncak. Ingin
rasanya aku bergabung dengan mereka, tapi keinginan itu kutahan, menunggu saat
yang tepat.
Lima belas menit berlalu, Pak Rio menarik dan menjambak kepala Bu Siska.
"Akhh.., akuu.. mauu.., ke.. keluar sayang" Pak Rio menjerit
histeris.
"Keluarin aja sayang, aku ingin meminumnya" sahut Bu Siska.
Bu Siska tak mempedulikannya. Semakin cepat dikulumnya kontol Pak Rio dan
tangan kanannya mengocok-ngocok pangkal kontol Pak Rio seirama kocokan
mulutnya. Kontol Pak Rio berkedut-kedut, otot-ototnya menegang.
Dan crott! crott! crott! Pak Rio menumpahkan spermanya didalam mulut Bu
Siska. Bu Siska meminum cairan sperma itu. Kontol Pak Rio terus dijilatinya,
hingga seluruh sisa-sisa sperma Pak Rio bersih. Kontol Pak Rio kemudian
mengecil didalam mulutnya.
Pak Rio yang sudah mencapai orgasme kemudian turun dari meja.
"Kamu puas sayang dengan serviceku" tanya Bu siska.
"Puas sekali, kamu pitar sayang" puji Pak Rio sambil tersenyum.
"Gantian sayang, sekarang giliranmu memberiku kepuasan" pinta Bu
Siska.
Bu Siska melepaskan gaunnya, juga pakaian atasnya, hingga dia telanjang
bulat. Astaga ternyata Bu Siska tak memakai apa-apa dibalik gaunnya. Aku dapat
melihat dengan jelas lekuk tubuh mulusnya, putih bersih, ramping dan sexy
dengan buah dada yang besar dan padat, juga bentuk memeknya yang indah dihiasi bulu-bulu
yang dicukur tipis dan rapi.
Bu Siska kemudian naik keatas meja, kakinya diselonjorkan kelantai. Pak Rio
mendekatinya. Memek Bu Siska diusap-usp dengan tangannya. Jari-jarinya
dimasukkan, mencucuk-cucuk memek Bu Siska. Bu Siska menjerit nikmat.
"Isep sayang, isep memekku sayang" pinta Bu Siska menghiba.
Pak Rio menurunkan wajahnya mendekati selangkangan Bu Siska. Lidahnya
dijulurkan kememek Bu Siska. Disibaknya bibir memek Bu Siska dengan lidahnya.
Pak Rio mulai menjilati memek Bu Siska.
"Oohh.. truss.. sayang.., jilatin terus.., akhh" Bu Siska
mendesah.
Pak Rio dengan lihainya memainkan lidahnya dibibir memek Bu Siska.
Dihisapnya memek Bu Siska dari bagian luar kedalam. Memek Bu Siska yang merah
dan basah dicucuk-cucuknya. Kelentitnya disedot-sedot dengan mulutnya.
"Oohh.., enakk.., truss.., truss.., sayang" jerit Bu Siska.
Hampir seluruh bagian memek Bu Siska dijilati Pak Rio. Tanpa sejengkalpun
dilewatinya.
"Akkhh.., akuu.. mauu.. ke.. keluar.. sayang" erang Bu Siska.
Memeknya berkedut-kedut. Otot-otot memeknya menegang. Dijambaknya rambut
Pak Rio, dibenamkannya keselangkangannya.
"A.. akuu.., keluarr.., sayang" Bu Siska menjerit histeris ketika
mencapai orgasme. Memeknya sangat basah oleh cairan spermanya. Pak Rio
menjilati memeknya hingga bersih.
"Kamu puas Sis?" tanya Pak Rio pendek.
"Belum! Entot aku sayang, aku ingin merasakan kontolmu" pinta Bu
Siska.
"Maaf Sis! Aku tak bisa, aku harus pulang".
"Nanti istriku curiga, aku pulang sore" sahut Pak Rio menolak.
"Kamu pengecut Rio! Dikasih enak aja takut!" kata Bu Siska
jengkel.
Matanya meredup, memohon pada Pak Rio. Pak Rio tak mempedulikannya. Dia
mengenakan celananya, kemudian berlalu meninggalkan Bu Siska yang menatapnya
sambil memohon.
Ini kesempatanku! Pikirku dalam hati. Nafsu birahiku yang sudah memuncak
melihat mereka saling isap, ingin disalurkan. Setelah Pak Rio berlalu, kudekati
Bu Siska yang masih rebahan diatas meja. Kakinya menggantung ditepi meja.
Dengan hati-hati aku berjalan mendekat. Kulepaskan baju seragamku, juga
celanaku hingga aku telanjang bulat. Kontolku yang sudah menegang, mengacung
dengan bebasnya. Sampai didepan selangkangan Bu siska, tanganku meraba-raba
paha mulusnya. Rabaanku terus keatas kebibir memeknya. Dia melenguh. Kusibakkan
bibir memeknya dengan tanganku. Kuusap-usap bulu memeknya. Kudekatkan mulutku
keselangkangannya. Kujilati bibir memeknya dengan lidahku.
"Si.. siapa.., kamu" bentak Bu Siska ketika tahu memeknya
kujilati.
"Tenang Bu! Saya Doni murid Ibu! Saya Ingin memberi Ibu kepuasan
seperti Pak Rio" sahutku penuh nafsu.
Bu Siska tidak menyahut. Merasa mendapat angin segar. Aku semakin berani
saja. Nafsu birahi Bu Siska yang belum tuntas oleh Pak Rio membuatnya menerima
kehadiaranku.
Aku melanjutkan aktivitasku menjilati memek Bu Siska. Lubang memeknya
kucucuk dengan lidahku. Kelentitnya kusedot-sedot.
"Oohh.., truss.. Don.., truss.. isep.. sayang" pintanya memohon.
Hampir setiap jengkal dari memek Bu siska kujilati. Bu Siska mengerang
menahan nafsu birahinya. Kedua kakinya terangkat tinggi, menjepit kepalaku.
Lima belas menit berlalu aku menyudahi aktivitasku. Aku naik keatas meja.
Aku berlutu diatas tubuhnya. Kontolku kuarahkan kemulutnya. Kepalanya tengadah.
Mulut terbuka menyambut kehadiran kontolku yang tegang penuh.
"Wow! Gede sekali kontolmu!" katanya sedikit terkejut.
"Isep Bu! Isep kontolku!" pintaku.
Bu Siska mulai menjilati kepala kontolku, terus kepangkalnya. Pintar sekali
dia memainkan lidahnya.
"Truss.. Buu.. teruss.., isepp" aku mengerang merasakan nikmat.
Bu Siska menghisap-isap kontolku. Kontolku keluar masuk didalam mulutnya
yang penuh sesak.
"Akuu.. tak.., tahann.., sayang! Entot aku sayang" pintanya.
"Ya.., ya.. Buu" sahutku.
Aku turun dari meja, berdiri diantara kedua pahanya. Kugenggam kontolku,
mendekati lubang memeknya. Bu Siska melebarkan kedua pahanya, menyambut
kontolku. Sedikit demi sedikit kontolku memasuki lubang memeknya. Semakin lama
semakin dalam. Hingga seluruhnya amblas dan terbenam. Memeknya penuh sesak oleh
kontolku.
Aku mulai mengerakkan pantatku maju mundur. Klecot!Klecot! Suara kontolku
ketika beradu dengan memeknya.
"Ooh.., nik.. matt.., sayang.., truss" Bu Siska mendesah.
Kuangkat kedua kakinya kebahuku. Aku dapat melihat dengan jelas kontolku yang
bergerak-gerak maju mundur.
"Ooh.., Buu.., enakk.. banget.., memekmu.., hangat" desahku.
Sekitar tiga puluh menit aku menggenjotnya, kurasakan memeknya
berkedut-kedut, otot-ototnya menegang.
"Akuu.., tak.. tahan.., Don, aku.. mau.. keluarr" jeritnya.
"Tahan.. Buu.., aku.. masih tegang" sahutku.
Dia bangun duduk dimeja memegang pinggangku erat-erat, mencakar punggungku.
"Akkhh.., akuu.. keluar" Bu Siska menjerit histeris.
Nafasnya memburu. Dan kurasakan memeknya sangat basah, Bu siska mencapai
orgasmenya. Ibu guruku yang sudah berumur 37 tahun menggelepar merasakan
nikmatnya kusetubuhi.
Aku yang masih belum keluar, tak mau rugi. Kucabut kontolku yang masih
tegang. Kuarahkan kelubang anusnya. Kedua pahanya kupegang erat.
"Ja,.jangan.., Don" teriaknya ketika kepala kontolku menyentuh
lubang anusnya.
Aku tak memperdulikannya. Kudorong pantatku hingga setengah batang kontolku
masuk kelubang anusnya yang sempit.
"Aow! Sakitt.. cabutt.., Don.., aku.. sakitt.. jangan" teriaknya keras.
Kusodok terus hingga seluruh batang kontolku amblas. Kemudian dengan
perlahan tapi pasti kugerakkan pantatku maju mundur.
Teriakan Bu Siska mengendor. Berganti dengan desahan-desahan dan rintihan
kecil. Bu Siska sudah bisa menikmati sentuhan kontolku dianusnya.
"Jadi dicabut ngga Bu" candaku.
"Jangan sayang, enak banget" katanya sambil tersenyum.
Kusodok terus lubang anusnya, semakin lama semakin cepat. Bu Siska
menjerit-jerit. Kata-kata kotor keluar dari mulutnya. Aku semakin mempercepat
sodokanku ketika kurasakan akan mencapai orgasme.
"Buu.., akuu.. mauu.. ke.. keluarr" aku melolong panjang.
"Akhh.. akuu juga sayang" sahutnya.
Crott! Crott! Crott! Aku menumpahkan sperma yang sangat banyak dilubang
anusnya. Kutarik kontolku. Kuminta dia turun dari meja untuk menjilati
kontolku. Bu Siska menurutinya. Dia turun dari meja dan berlutut dihadapanku.
Kontolku dikulumnya. Sisa-sisa spermaku dijilatinya sampai bersih.
"Kamu hebat Don, aku puas sekali" pujinya.
"Aku juga Bu" sahutku.
"Baru kali ini memekku dimasuki kontol yang sangat besar"
katanya.
"Ibu mau khan terus menikmatinya" kataku.
"Tentu sayang" jawabnya sambil berdiri dan mengecup bibirku.
http://kimcilatos.blogspot.co.id/2015/06/cerita-sex-nafsu-birahi-ibu-guruku.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar