Cerita Sex Kakak Iparku Doyan Anal
Kimcilatos.blogspot.com, Cersex Cerita Sex 2015, Cerita Sex Terbaru 2015, Cerita Dewasa, Cerita
Mesum – Cerita Sex: Kakak Iparku Doyan Anal - Aku seorang pria yang sudah
menikah. panggil saja Edo.Aku sekarang tinggal di jogja, walaupun aku bukan
asli jogja, istri ku yang asli jogja. Aku menikah muda,23 tahun, saat aku masih
kuliah, dan istri ku juga. kami menikah karena MBA. Karma kata teman-teman ku.
Aku bukan PK yng suka ganti-ganti pasangan, hanya tidak bisa menahan hasrat
saja. Ini adalah kisah ku dengan kakak ipar ku yang bisa dibilang, tidak akur
tapi hanya akur masalah sex.
kimcilatos.blogspot.com-cerita-sex-kakak-iparku-doyan-analCerita Sex: Kakak Iparku Doyan Anal
Istriku anak kedua, hanya dia dan kakaknya yang keduanya wanita, sedangkan
aku anak tunggal. Pengalaman sex pertama istri ku adalah dengan ku, sedangkan
aku memang sudah rusak dari SD. Dulu di SD aku pernah “main titit” sama adik
teman yang juga tetanggaku. Maksudnya ‘main titit’ adalah kami saling
menggesekkan alat kelamin, dan itu waktu aku masih kelas 2 SD, bersama 2 teman
tetangga ku lainnya. kelas 3 SD aku sudah nonton LD bokep, mulai masturbasi,
mengintip pembantu mandi, dan bahkan memaksa menyusu pada pembantu ku. Kelas 5
SD, aku sudah ciuman dan petting tetangga yang memang akan pindah ke luar kota,
juga baca novel porno bahasa inggris ayah ku. Bahkan SMP aku sudah melepas
keperjakaan ku.(nanti beda cerita deh).
Istriku,sebut saja Ani, adalah pacar resmi ketiga ku, yang memang
mengangkat ku dari keterpurukan, memberi ku semangat kuliah lagi, dan ingin ku
nikahi, aku memang serius. Aku memang tidak bisa pacaran tanpa ML,kedua pacar
ku sebelumnya pun ku perawani, dan istri ku tak terkecuali. Aku memang tidak
pernah dan tidak suka ML pakai kondom, sehingga entah aku telat cabut, atau
perhitungan istri ku salah, akhirnya kami menikah karena dia hamil. Salah satu
yang sangat menentang pernikahan kami dan sangat membenci aku adalah kakak ipar
ku, sebut saja Rini.
Ternyata baru ku tahu dia adalah cewek yang jarang punya pacar, pacarnya
yang sekarang adalah pacar yang keduanya, dan bisa dibilang tidak begitu
popular dikalangan pria. Beda dengan istri ku yang memang banyak yang suka,
sehingga aku mematahkan hati cukup banyak pria karena dia menikah denganku.
Yang membuat mbak Rini tambah benci kepada ku saat itu, mungkin karena aku
tinggal bareng mertua dan masih merepotkan. Jadilah di rumah itu ada 6 orang,
Ayah dan Ibu mertua, aku, istri, anak, dan mbak Rini. Ini belum termasuk eyang
putrinya istriku.
Setelah putri pertama ku lahir, entah mengapa, aku sangat susah dapat jatah
dari istri, bisa 1 bulan sekali, itupun kalo moodnya bagus. Banyak sekali
alasannya, mulai dari capek mengurus anak, hingga dia berlendir, yang artinya
tanda sedang subur. Mau tak mau aku harus menahan diri. Untungnya aku punya
beberapa teman cewek yang baik hati dan mau jadi teman selingkuhku. Kami
melakukannya karena memang suka dan butuh. Tapi kalau memang tidak bisa, ya
balik ke selera asal, onani.
Aku bisa agak nyeleneh masalah sex. Aku dari SMA mulai menyuaki Panty
Fethisism, maksudnya onani sambil mencium celana dalam bekas seorang wanita.
Lebih bagus kalau aku tau memang itu celana dalam milik cewek yang aku suka,
bekas pakai, jadi masih berbau khas cewek. Nikmat rasanya onani dan akhirnya
menumpahkan sperma ke celana dalam bekas itu, sambil membayangkan menumpahkan
sperma di memek cewek itu.
Beberapa kali aku terpaksa memakai celana dalam mbak Rini, kakak iparku,
saat istri ku tak memberiku jatah. Memang kalau masalah cantik, labih cantik
dan putih Ani, istri ku, tapi kalau masalah body, toket n bokong lebih besar
mbak Rini.
Istri ku yang sudah menyusui saja cuma 38b, sedangkan mbak Rini yang belum
menyusui sudah 38b juga, kadang kalau tak salah dia pakai yang 40b tergantung
merek bra nya. Aku memang cowok yang tidak begitu mempermasalahkan muka
pasanganku, yang penting enak dilihat, karean aku sadar diri aku tidak ganteng.
Tapi yang penting cewek ku , harus chubby, agak gendut tak apa, asal bokong dan
toketnya, wuih. Itulah alasan aku cukup sering memakai celana dalam mbak Rini
untuk masrturbasi, bodynya itu yang bikin aku sering horny dan membayangkan ML
sama dia. Dan semuanya aman-aman saja ku lakukan tanpa ketahuan, hingga suatu
malam.
Malam itu seperti malam lainnya, dimana aku gagal minta jatah dan terpaksa
mengendap-endap ke mesin cuci mencari celana dalam kotor mbak Rini untuk
pelarian. Setelah mendapatkan yang ku cari, aku segera menuju ruang computer
yang berada di belakang dekat kamar mandi. Aku mulai menyalakan computer, dan
menonton koleksi bokep ku. Aku simpen di folder yang terproteksi password, jadi
tak ada seorang pun yang bisa membukanya. Aku sudah hafal kebiasaan rumah ini.
Tidak ada yang bangun ke kamar mandi sampai jam 4 pagi, jadi karena sekarang
masih jam 12.30 malam, aku aman untk melakukan pelampiasan hasrat ku. Sebelum
terlalu tenggelam dalam kegiatanku, ku cek sekali lagi kondisi rumah, semuanya
tertidur lelap, kecuali mbak Rini yang sedang asyik telepon dengan pacarnya.
Tiba-tiba terdengar suara desahan tertahan dari dalam kamar mbak Rini. Aku
yang terbiasa dengan suara seperti itu, jadi penasaran apa benar suara tersebut
seperti dugaanku, mbak Rini sedang phone sex. Sampai sekarang aku tak bisa
phone sex walaupun pernah sekali mencoba bersama salah satu teman cewek ku. Aku
menunggu sambil pura-pura nonton tv. Tak berapa lama, mbak Rini keluar ke kamar
mandi.
Aku pun mematikan tv dan ikut ke belakang. Mbak Rini pun langsung bertanya,
“mau ngapain le?”, “main computer” jawab ku santai. Mbak Rini pun masuk kamar
mandi, dan ketika dia keluar, aku pun bertanya dengan santainya, “habis ngapain
mbak? kok ada suara suara dari dalam kamar tadi?”. Mbak Rini agak kaget, malu
dan marah, “maksud mu apa to le? kamu nguping mbak telpon tadi? sambil
pura-pura nonton tv?”
“siapa yang nguping? kan suaranya kedengeran sampai luar. kalau ada orang
bangun nonton tv selain aku juga pasti denger suara desahan mbak di kamar.
ngapain sih mbak? ga dapet jatah dari mas adi?” tanya ku santai. “sok tau
kamu!” jawab mbak Rini sambil berlalu. Aku pun malas bertanya lagi, dan hanya
berkutat di depan computer. Di rumah memang aku dipanggil tole oleh mertua dan
mbak Rini, karena aku cowok satu-satunya selain mertua laki-laki.
Tak lama, aku mendengar samar ada teriakan tertahan. Penasaran, aku lalu
menuju kamar mbak Rini, dan memang terdengar lagi desahan-desahan tertahan.
Timbul niat iseng ku, ku ambil hp ku dan merekam desahan-desahan mbak
Rini.Hanya sebentar, dan aku yang makin horny karena desahan mbak Rini, segera
kembali ke computer dan memulai bokep ku. Celana dalam mbak Rini pun ku
keluarkan, dan mulai ku n cium-cium aromanya. Ak pun mulai onani dengan
santainya.
Lupa dengan kemungkinan mbak Rini keluar dan memergoki aku sedang onani.
Dan ternyata benar saja, saat aku sedang hampir orgasme, dengan celana dalam
mbak Rini ku ciumi aromanya, mbak Rini memergoki aku. Aku yang gagal orgasme,
bercampur malu, bingung menyembunyikan celana dalam mbak Rini. “ooo, jadi
begini to kalo kamu gak dapet jatah dari dek Ani? Ayo ngaku le! kamu habis
ngapain tadi? tunjukin tu celana dalem!” perintah mbak Rini. “ampun mbak, kalo
mbak gak bilang siapa-siapa, aku juga gak bakal kasih tau siapa-siapa tentang
phone sex mbak deh.” nego ku dengan agak takut, karena memang mbak Rini
terkenal galaknya. Mbak Rini pun tak kalah gertak,”mana buktinya kalau aku
phone sex? kalau kamu, sudah ada bukti jelas”.
Aku dengan santainya mempedengarkan hasil rekaman ku., dan mbak Rini
langsung melunak seketika. “ya jangan gitu lah le, kamu ga kubilangin deh, tapi
hapus rekaman mu itu. aku malu kalo ketahuan le.” bujuk mbak Rini. Aku sih
santai saja. karena sudah ku back up di computer dengan kabel data sesaat
sebelum ini. aku pun menyanggupinya. Dengan mbak Rini yang lebih melunak, dia yang
mengajak aku bicara duluan. “gak dapet jatah le?” tanya mbak Rini, sambil
mendekati ku, menarik kursi dan duduk agak jauh dari ku. “ya iya lah mbak. kalo
aku dapat jatah, aku mana mau onani. kan lebih enak ML.
Tapi dek Ani kan memang ada aja alasan untuk ga ML sama aku. terpaksa onani
lah, daripada ke sarkem” (sarkem tu pasar kembang- tempat prostitusi di jogja).
“trus mbak juga ngapain phone sex? kan tiap hari bisa minta mas Adi? masih
kurang jatah malam ya? horny amat seh?” tanya ku. dan entah kenapa mbak Rini
diam saja, malah balik bertanya. “itu celana dalam ku to? kenapa kamu pake
onani le? kamu ga cukup sama de Ani. dan sudah berapa lama kamu kaya begini?”
“kalau berapa lama, ya ga tau, tapi setiap ada kesempatan, dan de Ani ga kasih
jatah, ya begini jadinya. aku kan orang yang gampang horny mbak.” jawab ku
jujur, daripada nanti dia lebih marah lagi, bisa bahaya. “trus mbak sendiri
ngapain? tadi belum jawab pertanyaan ku lo”. Mbak Rini tak menjawab. dia hanya
diam, dn mendekati ku. “Le, ‘punya’ mu sebesar apa to? coba ku lihat.”, sambil
menark tangan ku yang menutupi kontol dan celana dalamnya.
Agak kaget dia ketika melihat kontol ku yang sudah menegang, dan diambilnya
celana dalamnya yang sudah basah oleh sperma ku, dilihat dan diciumnya celana
dalamnya. “bau pejuh mu le, lumayan kental ya. kontol mu juga sedikit lebih
besar dari mas Adi. De Ani dulu selalu ngerasain itu ya?” Ku lihat mbak Rini
yang sepertinya horny juga lihat kontol ku, wah kesempatan nih, pikir ku.
“kalau mau pegang boleh loh mbak”. Tapi mbak Rini malah bangun dan masuk
kamarnya, tanpa berkata apa pun, membawa celana dalamnya yang ku pakai onani
tadi, entah untuk apa.
Cerita Sex Kakak Iparku Doyan anal Besoknya, aku dirumah sendirian. Ayah
dan ibu mertua kerja, istri ku ada kuliah, sedangkan mbak Rini sudah pergi
entah kemana. Anak ku biasanya dititipkan ke tante dari istri ku, karena memang
harusnya aku pun sedang mengajar. Aku kerja sambilan jadi tentor di sebuah
lembaga pendidikan. Tapi karena tadi pagi ternyata ada sms tidak ada kelas, aku
di rumah saja. aku lantas berinisiatif membersihkan rumah. Maklum numpang
mertua, jadi harus bantu bersihin rumah.
Tiba-tiba ada suara motor masuk, ku kira istri ku sudah pulang kuliah, tapi
ternyata mbak Rini yang pulang. Mbak Rini masuk tanpa menyapa ku. Aku pun tak
peduli, dan selesai bersih-bersih, aku langsung nonton tv. Tak ku duga mbak
Rini memanggilku, “le! kesini bentar! aku mau ngomong! penting!” nadanya agak
tinggi. Aku yang malas, menghampirinya. Kaget juga aku saat tau di kamarnya dia
siap sedang bersiap ganti baju. “Duduk le! Aku Cuma mau kasih tau kamu, kamu ga
boleh lagi onani kaya semalam. bagaimana pun juga kamu sudah punya istri. dan
kalau tidak bisa tahan dan horny sekali, kamu kan bisa minta sama aku.”
kata-kata terakhir mbak Rini adalah kata-kata yang paling aneh yang pernah ku
dengar. “jangan bercanda lah mbak. nanti kalau aku mau beneran baru kapok loh”
jawab ku setengah tak percaya.
Mbak Rini dengan tak terduga melemparkan celana dalam yang kemarin ku pakai
onani kepada ku, dan lalu melorotkan celana pendek jins yang dia pakai. Aku
diam dan kaget melihatnya, Gila, ada apa dengan mbak Rini sih? tanya ku dalam
hati. Setelah celananya lepas, dia pun melepas celana dalamnya, lalu
melemparkannya pada ku. “cepat onani lagi pakai celana dalam ku, aku juga mau
onani liat kamu onani. biar adil kita” Aku hanya diam, walau kontol ku sudah
tegang, dan sangat terangsang melihat dia mulai duduk mengangkang dan memainkan
klitorisnya sendiri. Aku mengambil celana dalam yang dipakainya, hitam, agak
transparan, dan ku cium, lalu ku sentuhkan ke kontol ku dan mulai onani.
Tak tahan dengan pemandangan dan tau kalau mbak Rini belum akan orgasme,
aku menawarkan sesuatu pada mbak Rini, “mau ku bikin orgasme enak ga mbak?
dijamin minta lagi deh”. Tanpa menunggu jawaban, aku pun menghampiri mbak Rini
dan mendekat wajah ku ke memeknya. Mbak Rini tampaknya tahu apa yang akan ku
lakukan. Ku mulai dengan mencium bibir memeknya(memek), mulai menjilati
selangkangan dan bagian dalam pahanya. Lalu aku mulai naik menjilati
klitorisnya. Mbak Rini yang dari tadi sepertinya menahan desahan, tiba-tiba
menekan kepala ku ke memeknya. Aku mulai menikmati seluruh bagian memeknya.
Aku sangat suka menjilati memek wanita, baunya yang khas, rasanya yang
khas, semuanya menggoda ku untuk terus menjilat, mencium dan menghisap
memeknya. Mbak Rini ternyata sangat suka ketika aku menghisap dan menggigit
klitorisnya. Desahannya makin menjadi saat ku lakukan itu. Jari ku pun tak mau
diam, aku mulai memasukkan jari manis dan tengah ku mencari g-spotnya.
Tiba-tiba mbak Rini membuka semua sisa pakaiannya, lalu menarik tangan kiri ku
ke toketnya, dan aku mulai merangsang toketnya. Tak lama, dengan intensnya
rangsangan di g-spot dan klitorisnya, mbak Rini pun orgasme, dengan aku yang
masih menghisapi klitorisnya kuat-kuat. Basah semua mulutku dengan cairan
memeknya.
Mbak Rini yang sepertinya sudah cukup pulih tenaganya menarik ku duduk di
sebelahnya. Aku pun mulai lagi rangsangan di memek dan mulai menghisapi
putingnya. Tanpa ku duga, mbak Rini menarik muka ku dan mencium bibir ku penuh
nafsu, dan ku layani ciumannya, sambil terus melakukan rangsangan di toket dan
memeknya. Tangan mbak Rini tiba-tiba aktif mengocok kontol ku. Selepas ciuman,
mbak Rini langsung mengarahkan mulutnya untuk menyepong ku. Ku sambut dengan
sedikit jambakan rambut, agar batang kontol ku bisa masuk semua dan bisa
menyentuh kerongkongannya. Teknik sepong mbak Rini ternyata hebat, entah
belajar dimana dia. Istri ku tak pernah mau menyepong ku, jadi aku sangat suka
saat mbak Rini ternyata menyepong ku. Kepala kontol ku dihisap keras-keras, dan
lubang kencing ku dijilatinya begitu nikmat hingga hampir saja aku orgasme.
Tak tahan lagi ingin mencoba kakak ipar sendiri, aku langsung minta ijin
memasukkan kontol ku ke memeknya yang lumayan sempit.(dibanding istri ku yang
sudah pernah melahirkan). Mbak Rini tak menjawab apa-apa, hanya mebuka pahanya
lebar, lalu melepaskan kontol ku dari mulutnya, lalu mulai menciumi ku.
Perlahan ku arahkan dan ku masukkan kontol ku ke memeknya. Ku tekan pelan,
mulai masuk, dan akhirnya masuk semua batang kontolku dalam memek mbak Rini.
Mulai ku genjot pelan, kami pakai gaya misionaris.
Mbak Rini mulai mendesah agak keras, aku pun mulai mempercepat genjotan ku.
“Enak le? sama dek Ani enak mana?” tanya mbak Rini pada ku yang sibuk menghisap
dan menggigit putingnya. “Dek Ani sudah agak longgar mbak, lebih sempit memek
mbak lah. Aku suka banget loh mbak. Apa lagi aku dah hampir 1 bulan ga dapat
jatah. Ini benar-benar sangat enak. Toket mbak memang mantap, lebih padat dan
besar dari dek Ani.
Kemarin-kemarin cuma bisa onani sambil bayangin ngentot mbak Rini. Eh,
sekarang malah ngentot beneran. Mbak sendiri kenapa akhirnya mau mbak?” tanya
ku sambil tetap menggenjot. Mbak Rini yang kelabakan dengan genjotan ku,
menjawab sekenanya. “ga puas ma mas adi le, dan penasaran sama kontol mu. enak
gak kalau masuk memekku? Ternyata gede dan enak ya le. Tau begini, dari
dulu-dulu mbak ngajak kamu *******. mbak suka banget kamu jilatin memek mbak
kaya tadi. nanti lagi ya.” “oke mbak, asal aku dapat memek mbak, aku pasti
puasin mbak lah.”
Cukup lama juga gaya misionaris ini. Lalu mbak Rini mulai berinisiatif
diatas, memperlihatkan goyangan toketnya yang besar itu sambil ku remas dan ku
hisap, bahkan ku gigit yang ternyata membuat mbak Rini tambah liar
menggoyangkan pantat dan bahkan mengkegel kontol ku. Tak kuat akan orgasme, ku
minta mbak Rini menungging dan aku mulai gaya favorit ku, doggie, yang ternyata
juga gaya favorit mbak Rini. Sebelum ku sodok, ku jilati dulu belahan dan
lubang pantat mbak Rini. “Geli le, tapi enak” katanya.
Saat ku sodok dan ku pacu memeknya dengan agak kasar dan cepat, ku masukkan
juga jari telunjukku ke lobang pantat mbak Rini. Mbak Rini mendesah lebih seru
seperti menikmati sodokan di kedua lobangnya. Tak lama mbak Rini meminta ku
memacu lebih keras dan cepat, “yang cepet le, lebih dalem lagi, agh…agah…enak
le…yang kuat le…agh…mmmhhh…agak kasar…pantat ku kobel aja le…agh…masukin lagi
jari mu….enak le….bentar lagi aku orgasme…agh…agh….agh…aaaaaagggghhhhh…… !!!!”
teriak mbak Rini yang tak peduli apa-apa lagi selain nikmatnya sex. Aku pun
mengistirahatkan sejenak kontol ku. Setelah cukup pulih dan selesai orgasme
mbak Rini, kembali ku pacu dengan cepat memeknya.
Sebentar saja, aku bertanya, “mbak, ku keluarin dalem memek ya. biar plong
rasanya, dan puas bisa orgasme dalam memek mbak.” Mbak Rini hanya terus
mendesah dan ku anggap itu jawaban “ya”. “mbak…enak mbak…di kegel mbak…kempot
kontol ku mbak…enak mbak…agh…agh…keluar mbak!…” Ku tunggu berhenti muncratnya
pejuh ku, lalu ku cabut kontol ku agar aku bisa berbaring disebelah mbak Rini.
Tapi mbak Rini langsung menyambar kontol ku dan menghisap, mungkin
membersihkan sisa pejuh ku. “enak pejuh mu le. pantes dek Ani suka. tapi
tenang, aku punya pil kok. kan mas Adi juga gak mau numpahin pejuh di luar
memek ku.” Ku cium mbak Rini, lalu mulai kurangsang lagi dia. Pejuh ku yang
keluar dari memeknya diambilnya dengan jari dan dijilatnya. “kalau mau coba
nanti bisa ku keluarin di mulut mbak deh. mau coba? dek Ani ga pernah mau, jadi
ku kira mbak gak suka” kata ku.
Mbak Rini tak berkata apa-apa, tapi langsung memegang kontol ku dan mulai
menyepong. “Nikmatnya, tau begini dari dulu ya mbak. coba bisa tiap hari
begini. asyik deh” Mbak Rini tak berkomentar dan terus menyepong. Aku pun tak
mau kalah, ku jilati dubur mbak Rini. Semoga mbak Rini mau di anal.
Aku yang sudah tak tahan lagi, mulai mencoba memasukkan kontol ku dalam
memek mbak Rini. Mulai ku genjot dia dari samping. dan aku pun mulai merayu dia
untuk ku anal. “sakit ah le kalo silit. dan aku gak bisa e’e’ lo. kalo pake
jari tadi memang enak. tapi kalo pake kontol masih takut.” aku terus
membujuknya, dan meyakinkan kalau rasa dan sensasinya mirip ngentot di memek.
Dan entah bagaimana, akhirnya mbak Rini mau mencoba anal. Dengan ini, mbak Rini
jadi cewek ke 7 yang ku perawani duburnya. Cewek-cewek sebelumnya, semua teman
sex ku, dan tak jarang cewek yang ku ajak One Night Stand pun ku anal, karena
mereka sudah pernah di anal. Aku memang suka anal, sempit gimana gitu, sensasi
rasanya beda dengan memek.
“Beneran enak lo le, awas kalo sakit doang dan ga enak.” kata mbak Rini
cemas. Ku jilati silit mbak Rini, dan kupastikan kontol ku sudah cukup licin.
Mbak Rini ku minta nungging, dan ku coba buka lubang silitnya, dan mulai ku
tusukkan kontol ku perlahan,. Mungkin karena cukup licin, ½ kontol ku sudah
masuk ke silitnya. Kubiarkan beradaptasi dulu, lalu mulai ku pacu pelan. Tampak
mbak Rini menahan sakitnya, tapi mendesah cukup keras. lama kelamaan, karena mulai
terbiasa, ku pacu lebih cepat silit itu. “Enak le, agh…agh…agak cepet dikit
dong le…enak silit ku….memek ku di kobel dong le….agh…agh…agh…” pinta mbak
Rini. Otomatis tangan kanan ku memainkan klitoris dan g-spot mbak Rini.
Ku masukkan jari tengah dan manis ku lagi. sementara, mbak Rini sibuk
mendesah dan mencubit puting, dan kadang klitorisnya sendiri. Tak lama, mbak
Rini meminta ku mengganti posisi. Dia ingin diatas, dan aku menyodok silitnya
lagi. “Enak ternyata le, besok lagi ya, agh..agh..” setelah agak lama, mbak
Rini pun orgasme, tapi aku tak memperlambat laju ku. “agh..aku sudah le” “sabar
mbak, sebentar lagi aku juga sampai..agh…agh..aaagghhh..” ku keluarkan semua
sisa pejuh ku di silit mbak Rini.
Tak lupa sisa yang masih ada di kontol ku di jilat bersih oleh mbak Rini.
Aku menciumnya dan bilang “makasih ya mbak, memek dan silit mbak memang top.
jangan marah kalo besok aku minta lagi ya mbak.” dan mbak Rini hanya tersenyum
“aku juga puas banget kok le.sudah sana cepet. kamu ada les tho. aku juga mau
ketemu temen. keburu dek Ani pulang juga.” Mbak Rini bergegas ke kamar mandi,
sedang aku masak mi instant karena lapar sekali. Aku dan mbak Rini makan
bersama. dan baru ketemu lagi malamnya.
Malamnya, kami bertingkah biasa saja, kecuali aku tetap tak bisa tidur.
Mbak Rini yang terbangun tengah malam bertanya” kok belom tidur le? gak capek?
aku aja capek banget. jangan bilang kamu minta jatah sama aku malam ini. aku
gak bisa. capek banget”. dan setengah bercanda, ku perlihatkan kontol ku yang
memang lagi tegang padanya. “gak bisa tidur kalo masih tegang begini. sepongin
dong mbak, biar loyo dan bisa tidur.” Mbak Rini pun tanpa ragu memegang penis
ku, dan mulai menyepong. “Jepit pake toket dong mbak, tapi nanti keluarinnya
semua di mulut mbak, gak boleh ada yang tumpah. kalo tumpah aku mau silit
mbak.” mbak Rini terus menyepong sambil membuka baju tidur yang ternyata dia
tidak pakai bra. Langsung dijepit toket 40b mbak Rini sambil dihisap kepala
kontol ku. Akhirnya, aku pun orgasme yang langsung dihisap semua dalam mulut
mbak Rini. Tanpa sisa, dan tanpa komentar selain “memang lebih enak pejuh mu le
daripada mas Adi. gak nyesel aku ngentot sama kamu”, dia mencium ku dan masuk
ke kamar lagi.
Banyak sekali cerita seru seks ku dengan mbak Rini. Dia memang tempat pelampiasan utama seks ku. Ku akui aku jauh lebih sering ngentotin mbak Rini daripada istri ku. Tentu semua tanpa ketahuan. Saat rumah sepi, atau quickie di kamar mandi, mbak Rini selalu mau dan minta ku entot. Yang paling favorit tetap silitnya yang sempit itu. Sekarang dia kerja di jakarta. Tapi kalau pulang ke jogja, dia pasti minta jatah pejuh pada ku, dan aku akan menikmati silit sempit kakak ipar ku.***TAMAT***
http://kimcilatos.blogspot.co.id/2015/06/cerita-sex-kakak-iparku-doyan-anal.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar