Cerita Sex Mbak Dewi, Ibu Muda Menyusui
Kimcilatos.blogspot.com, Cerita sex 2015, cersex, cerita malam, Sebelum melanjutkan
Cerita ini saya ingin bercerita sedikit tentang reaksi saya melihat ibu
menyusui, Entah kenapa setiap melihat ibu menyusui saya jadi kepengen ikut
nyusu, dan akhirnya keinginan itupun terwujud.
Hampir tiap sore beberapa minggu ini, kegemaraanku untuk
bersepeda ke lingkungan tempat tinggalku muncul kembali. Kesehatan memang salah
satu alasan kenapa hal ini sering aku lakukan sekarang, namun ada alasan lain
yang kemudian menjadi alasan utamaku yaitu seorang cewek atau lebih tepatnya
seorang ibu Rumah tangga/tante di salah satu daerahku.
Mbak Dewi, begitulah aku sering memanggilnya. Perawakan dengan
tinggi 168 cm, berwajah khas orang kota gudeg dan padat berisi khas seorang
ibu-ibu muda jaman sekarang. Aku, Dana, seorang mahasiswa tingkat akhir di
salah satu perguruan tinggi ternama di Indo.
Langsung aja Ceritanya ya ?
Kimcilatos.blogspot.com, Cerita sex 2015, ce,rsex, cerita malam, Saat aku bersepeda, aku selalu bertemu dengan mbak dewi, dia
selalu menggendong anaknya yang masih berumur 2 tahun di sebuah SD dekat
rumahku sambil menyuapi makanan ke anaknya. Dan sering pula aku memergoki mbak
Dewi sedang menyusui anaknya tersebut, pemandangan itulah yang membuat saya
sangat betah untuk melihatnya. Mbak Dewi tanpa malu-malu menyusui anaknya di
tempat umum dan dilihat olehku. Sering pas aku melihat prosesi tersebut, dia
malah tersenyum kepadaku.
”Wah ada tanda-tanda sesuatu ini” pikirku
Dasar otak ngeres, yang dipikir pasti yang itu-itu aja..hehe
Malah kadang aku ngerasa dia sengaja memamerkan payudaranya
kepadaku, yaitu waktu menyusui kadang dia membuka hampir separuh kancing
bajunya sehingga telihat dua buah dadanya yang mengkal itu. Dan setelah
beberapa lama aku baru tahu kalo ukurannya 34C. BH yang dia pakai tiap hari
selalu membuatku merasa bahwa payudaranya semakin hari semakin merangsang
saja. Kadang hitam,
pink, merah, biru, ungu dan yang paling aku suka yaitu bentuk BH yang mempunyai
renda. Hot banget rasanya.
Suatu ketika, aku beranikan diri untuk berbincang dengannya.
Hari itu dia sedang memakai baju seperti baju tidur berwarna biru laut dengan
rok longgar berwarna putih. Masih kayak anak muda aja deh walau umurnya telah
menginjak kepala 3.
”apa kabar mbak??lagi asyik ngapain ne??” tanyaku
”ini dek, biasa nyuapin Didi sambil jalan-jalan”
”sekalian nyari udara segar sore hari”lanjutnya..
”wah sehat banget keliatannya mbak anaknya, pasti makannya
banyak ya?”
”ga juga si Dan, Cuma nyusunya itu loh, kenceng
banget.”timpalnya
Otakku yang ngeres langsung de mengarah ke hal yang iya iya…
”wah susu yang mana ne mbak??” tanyaku sambil tersenyum mupeng.
“ya susu botol dan susu ini.”sambil dia memegang payudaranya
sendiri.
“Glek, wah mau dong mbak minta susunya, biar aku juga sehat.”
Hehehe sambil cengenges2an…..
“wah susu yang mana ne dan, klo susu botol kan ga mungkin toh
kamu uda besar.”
”jangan-jangan yang ini ya??” sambil senyum juga mbak Dewi ini
Wuiih…berani juga ne mbak Dewi, langsung aja de gue jawabh
dengan ketawa juga ”emang bole ya mbak??”
Tiba-tiba si Didi merengek dan minta susu ke Ibunya..” bentar ya
Dan, Didi minta tetek ni.” sambil dia buka kancing baju 3 biji dan ngeluarin
kedua teteknya yang masih terbungkus BH warna hitam berenda itu.Wah pucuk
dicinta ulam pun tiba, akirnya bisa ngeliat dari dekat prosesi ini. Tetek mbak
Dewi sangat indah ternyata, apalagi BH yang dipakai sangat kontras dengan
kulitnya yang kuning langsat dan yang paling aku sukai ”BHnya berenda cuy”….yes
yes yes
Begitu teteknya terbuka satu, langsung de si Didi menyerobotnya
dengan cepat dan menghisap dengan kencang.
”pelan-pelan sayang, nanti tersedak lho” sambil mbak Dewi
mengocok-ngocok teteknya yang sudah dikenyot anaknya itu.
Wah jadi mupeng ne, putingnya yang coklat dan agak besar sempat
terlihat sekilas oleh mataku. ”Dedek yang dibawah sudah mulai berontak ne,
gawat” batinku
Waktu itu kami berada di pinggir lapangan sebuah SD, tepatnya di
tempat duduk di luar kelas yang terletak dipojokan gedung. Mbak dewi tiba-tiba
meminta anaknya untuk berganti posisi agar anaknya mengenyot tetek yang
satunya. (uda abis mungkin yang kiri??) Tetek yang uda selesai diisep anaknya
dibiarkan menggantung bebas, ”Duh otong uda ga kuat ne, uda berdiri tegak
didalam celana dan membuat aku jadi salting. Mbak dewi ternyata melihat gelagat
anehku ini.
”Kamu kenapa Dan??” tanyanya
Dengan terkaget aku menjawab “anu..emm..eh ngga papa kok mbak.”
“jangan bohong kamu Dan, kamu pengen ya??”
Duh makin tegang aja dengan pertanyaan seperti ini. Tapi karena
amin telah mengalahkan iman maka akupun jawab ”emangnya bole ya mbak? Nanti ada
yang marah?”
”ya asal ga rebutan sama Didi ya ga papa.”
Wah bener-bener beruntung ne hari ini….”maksudnya Mbak?”sok sok
belagak bego ne gue.
Sambil memutar-mutar teteknya yang sebelah kiri dia bilang ”ayo
sini aja, masih ada satu kok.”
”tapi pelan pelan ya, si Didi mau tidur ni kayaknya” lanjutnya.
Langsung aja gua deketin mbak Dewi, pertama-tama gue masih ragu,
namun dia terus menarik tanganku untuk menyentuh bukit yang indah itu.
”jangan malu Dan…”sambil menyentuhkan tanganku ke buah dadanya
itu..
Ku elus-elus tetek itu dengan lembut, seru juga ya mainin tetek
cewek yang menyusui sambil ada anaknya yang sedang netek. (ukurannya itu lho,
manteb gan!!) Waduw kayak threesome aja, tapi yang satu masi anak-anak. Lama
kelamaan remesanku terhadap teteknya ternyata membuatnya ON, terus gue
beranikan untuk mencium putting yang imut itu.
“mas di sebelah sana aja yuk?”dengan menunjuk sebuah pelataran
kecil di pojok gedung dengan lokasi agak ke belakan.wah seru juga ne
tempatnya..
“ayo mas dilanjut lagi.” Ajaknya
“mbak dibuka aja de bajunya, biar lebih leluasa.”pintaku
Akirnya dia membuka baju itu dengan mudah karena tinggal
beberapa kancing saja yang belum terbuka. Dengan BH yang masih menempel diatas
teteknya, aku mulai mengisap, memilin, menjilat dan memainkan dengan lidahku.
Tanganya mulai bereaksi terhadapku, menelusurlah tangan kirinya ke
selangkanganku.
Mulailah dia mengelus dari luar, kemudian tak berapa lama telah
masuk ke dalam celana kolorku. Di tempat itu, terdapat sumur dengan sedikit
lantai kering berbahan beton yang hangat karena terkena sinar matahari
seharian. Dengan perlahan aku rebahkan dia di lantai tersebut dengan Didi masih
mengenyot teteknya yang kanan tanpa terusik sedikitpun. Dia memintaku melepas celana dan baju
yang kupakai sehingga hanya tertinggal celdam GTman ku yang menempel.
Langsung akupun rebahan di samping mbak Dewi sambil saling
berciuman. Ganas juga ciumannya, lidah kami saling bertemu, mulut pun beradu
sambil tangan kiriku bergerilya di dalam roknya. Bergantian aku mencium bibir
dan teteknya itu sambil tangan kiri mengelus gundukan selangkangannya. Tangan
kananku tak mau kalah mulai melepas kaitan BH yang masih menempel itu.
Mbak Dewi juga makin liar mengelus dedekku dari luar celana
dalam, kemudian karena tidak puas dia masuk ke dalam celana dalamku dan
mengelus+mengocok dedekku..mantap bener rasanya, namanya juga uda pengalam kali
ya?
”Dan, mbak ga bisa bangun ne, jadi tolong bukain celana dalammu
ya?”
Langsung kubuka celana dalamku sambil berdiri. Kulihat dia
tersenyum menatapku, ketika terlepas, menyembullah dedek yang sudah tegang ini.
”gede banget Dan?punya suami mbak aja kalah”
Dedek ku masih standar dengan ukuran 17cm, namun gendut dari
pangkal ke ujung.
”masak si mbak?”tanyaku..
”mbak, aku bole minta diemut ga dedeknya?”
Sambil senyum dia mengangguk tanda mengiyakan. Aku arahkan
dedekku ke mulutnya, dan langsung dijilati pelan-pelan sampai dia menelannya.
Tanganku tak mau menganggur, aku raih tetek yang kanan dan dengan sedikit susah
payah aku jangkau celana dalamnya yang berwarna hitam berenda pula, kemudian
aku lepaskan namun dengan rok yang masih terpakai.
Sambil terus menjilat dan mengulum dedekku, aku terkagum melihat
vaginanya yang tercukur mulus dengan bibir merah dan sedikit menjulurkan
kulitnya keluar, langsung saja aku memposisikan diri membentuk angka 69. dengan
perlahan aku menjilat bibir vaginanya, aku julur-julurkan lidah ini kedalamnya
secara perlahan.
Sengaja aku memancing nafsunya agar terus naik, terlihat dari
cara dia mengulum dedekku yang semakin liar. Disedot-sedot dengan kenceng
ddedek ini sampai tertelan semuanya, ”wah hebat ne, dedekku sampai bisa ditelan
abis” pikirku.
Jariku mulai ikut campur dengan lidahku, mulai aku masukkan
sedikit ujung telunjukku ke miss V nya dengan terus menjilat, aku ga mau
merusak vagina yang indah ini dengan tanganku. Hanya dedekku yang hanya boleh
masuk lebih dalam lagi. Lenguhan mbak dewi yang terangsang dengan aksiku
terdengar cukup keras, untung daerah tersebut sepi dan jarang dilewati orang.
Anaknya, Didi, gak merasa terganggu dengan lenguhan mamanya itu
namun tetap tertidur, mungkin ngantuk berat kali??hehehe tanpa terasa vaginanya
uda basah banget dan tak berapa lama cairan benih agak putih keluar dari lubang
surga tersebut, tubuh mbak Dewi agak terhentak dan mulutnya terasa sedikit
menggigit dedekku.
”Pasti dia uda sampai duluan ni?” pikirku dalam hati. Aku
hentikan aksiku dan aku cabut juga dedekku dari mulutnya, mbak Dewi terlihat
sedikit lemas namun tetap tersenyum penuh gairah terhadapku. Aku sudah sangat
terangsang dan pengen memasukkan dedek ini ke sarangnya, begitu juga mbak Dewi
yang begitu terangsang melihat dedekku.
”mbak, aku bole masukin ne?”tanyaku
Dia hanya mengangguk dan tersenyum padaku. Aku lebarkan pahanya
itu, dengan agak menindih aku masukkan sedikit demi sedikit dedekku ini. Aku
resapi tiap jengkal kenikmatan surga ini, belum sampai setengah mbak dewi
terlihat sedikit meringis.
” Pelan-pelan Dan…agak sesak ne rasanya..”
”Dan…besar sekali punyamu, tapi nikmat banget Dan!”
”terus Dan…..”sambil menggigit bibirnya
Setelah masuk seluruhnya, aku genjot dia dengan posisi MOT dan
sambil aku push-up mantep banget, rasanya dalem banget dedek ini menusuknya.
Mulutku tak mau kalah, mencium dan mengemut teteknya secara bergantian. Hampir
15 menit kami dalam posisi seperti ini, karena sedikit lelah akupun berubah
posisi. Aku cabut dengan cepet dedekku, serr sensasinya ruaar biasa.
Kemudian aku rebahkan badan ku disampingnya dan miring kekanan,
aku angkat kaki kirinya ke atas kemudian dari samping aku masukkan dedekku
lagi. BLESSS….dedek ini telah tenggelam lagi kedalam lubang surgawi, aku goyang
pelan, sedikit bertenaga dan kenceng…..sambil mulut ini beradu dan tangan
kiriku meremas puting tetek sebelah kiri. Lagi asik-asiknya tiba-tiba anaknya
terbangun.
”Duh gawat ne?” kataku dalam hati. Namun mbak Dewi langsung
mengelus anaknya dan mendekapnya agar tetap diam dan akirnya Didipun tertidur
kembali sambil netek. Wah lengkap sudah yang mbak Dewi rasakan, uda yang bawah
diganjal ama dedekku, kedua teteknya ada yang ngenyot dan mulut juga bergantian
aku lumat.
Erangannya semakin kuat hampir menuju puncaknya, akupun
merasakan ada sesuatu yang mau menyembur dari ujung dedekku. Semakin ku
percepat gerakan dedekku ke dalam vaginanya, semakin liar juga kami berciuman
dan semakin ganas tanganku meremas teteknya. Setelah hampir 20 menit dalam
posisi tersebut tiba-tiba aku ngerasa uda hampir sampai.
”Mbak aku mau keluar ne..”
”aku juga Dan, bareng ya…”pintanya
Aku terus mnggoyangkan dedekku dengan makin cepat, 5 menit
kemudian aku sudah tak tahan lagi.
”Mbak….k…k….aku keluarrrrrrr”
”aku juga dek…k..k…”
Crot..Crot..Crot…Crot…tumpahlah semua maniku ke dalam
vaginanya.ahhh…..nikmat banget rasanya, sampai ke ubun-ubun rasa nikmat itu.
Tapi walau uda keluar aku tetap membiarkan dedekku di dalam vaginanya. Kami
masih saling berpagutan lembut menikmati tiap centi kenikmatan yang telah kami
lewati., tanganku juga masih mengelus teteknya, anaknya juga masih mengenyot
tetek yang satunya secara perlahan.
”Makasih ya Dan….sensasi ini belum pernah aku dapatkan.”
”sama sama mbak, makasih juga uda diberi kehormatan mencicipi
tubuh mbak.”
”udah lama aku pengen ama mbak setiap kulihat mbak neteki
disini”
”nakal kamu ya Dan!!”
”mbak juga sengaja si ngeluarin tetek kok sampe dua duanya.
Hehehehe”
Aku cabut dedekku, ”Ploop..” bunyinya. Setelah itu aku bangun
dan memakai semua bajuku, aku kenakan lagi celana dalam mbak Dewi sambil aku
berikan kecupan kecil di bibir vaginanya. ”uhh…..”lenguh mbak Dewi. Diapun
mengaitkan Bhnya tanpa memakai dulu karena Didi masih netek. Kamipun masih
berbincang, dan aku masih merasa pengen menghisap teteknya.
http://kimcilatos.blogspot.co.id/2015/06/cerita-sex-mbak-dewi-ibu-muda-menyusui.html