Cerita Sex Dewasa - bercinta dengan seorang istri berjilbab dari lereng lawu
Pagi hari sekitar pukul 8.00 pagi,suasana
counter TZN ditawangmangu sangat sepi, tidak seperti hari biasanya
banyak yang beli pulsa atau transaksi jual beli HP. Dengan jilbab putih
yang lebar warna putih, serta pakaian panjang sampai diatas lutut
berwarna biru dipadu dengan celana panjang warna hitam serta kaus kaki
berwarna krem membuat indri tampak sangat cantik dan alim.
Kebetulan hari itu indri tidak memakai jubah yang biasa dikenakannya. Indri duduk dibelakang etalase bersama teman laki-lakinya yang bernama nanda karena kebetulan hari itu jatahnya temannya yang bernama nanang libur. Nanda sudah beristri yang juga berjilbab yangditempatkan di TZN pusat di karanganyar.
Kebetulan hari itu indri tidak memakai jubah yang biasa dikenakannya. Indri duduk dibelakang etalase bersama teman laki-lakinya yang bernama nanda karena kebetulan hari itu jatahnya temannya yang bernama nanang libur. Nanda sudah beristri yang juga berjilbab yangditempatkan di TZN pusat di karanganyar.
Pagi
itu suasana counter TZN tawangmangu memang sangat sepi. Belum ada
satupun pelanggan yang beli pulsa atau sekedar melihat-lihat HP baru.
Sebentar kemudian Nampak
mendung tebal bergayut diatas kota kecamatan yang terletak dilereng lawu
tersebut. Jarum jam menunjukkan jam 8.30 pagi, tiba-tiba saja terlihat
kilat disertai Guntur kemudian disusul hujan yang lebat. Air hujan bagai
tercurah dari langit diatas bumi tawangmangu. Suasana tersebut menambah
sepi suasana counter tersebut, karena jam segitu adalah jam kerja dan
jam sekolah. Sementara orang yang tidak beraktifitasmenjadi malas keluar
karena hujan deras.
Tak sengaja Indri menoleh
kesamping, Ups..hati Indri tergetar ketika menyadari nanda ternyata
juga sedang memperhatikanya.Laki-laki tersebut terlihat gugup ketika
mata Indri memergokinya. Segera aja dia membuang muka, di mata Indri
nanda terlihat cukup baik dan santun, usianya mungkin sekitar 29
tahunan. Indri hanya tersenyum melihat kegugupannya.
“Malah hujan mas?’ Indri mengawali pembicaraan.
Nanda menoleh dan
tersenyum,lantas mengangguk. Entah mengapa kemudian Indri menjadi sangat
akrab dengan teman kerjanya tersebut,padahal Indri bukan seorang wanita
yang mudah akrab dengan laki-laki lain.
Dalam perbincangan
itu,entah mengapa diam-diam Indri membandingkan Nanda dengan suaminya.
Indri melihat tubuhnya lebih tinggi dibanding dengan suaminya, nanda
lebih atletis dan tegap. Dengan dada berdesir,Indri akhirnya menyadari
kalau wajah Nanda mirip sekali dengan suaminya. Wanita berusia 25 tahun
ini bagaikan lupa keadaan dirinya ketika berbincang kian akrab dengan
Nanda. Ketika berulangkali laki - laki ini memuji kecantikan wajahnya,
Indri menjadi salah tingkah. Ibu rumah tangga yang aktif ikut pengajian
salah satu ormas besar disolo ini merasa tersanjung dengan pujian
laki-laki tersebut.
“Ah mas Nanda..”desis Indri dengan wajah terasa panas mendengar pujian itu walaupun dalam hati Indri merasa senang.
“Bener kok mbak..mbak
begitu cantik, manis apalagi pakai jilbab seperti ini,jadi kian anggun
beruntung deh yang jadi suami Mbak..”kata Nanda seraya lekat memandang
wajah wanita berjilbab lebar ini.
“Aihh..mas
Nanda..udah..udah”seru Indri gemas,dan tanpa sadar jemari wanita
berjilbab ini mencubit lengannya yang membuat Nanda meringis.
Namun sesaat Indri
kemudian tersadar,kalau dia adalah seorang wanita bersuami, apalagi dia
adalah seorang wanita muslimah yang mengenakan jilbab. Wajah Indri
terasa memanas ketika wanita berjilbab ini melihat Nanda tersenyum-senyum setelah dicubit.
“Jari mbak
Indri…halus..lentik..”desisnya sambil tersenyum, namun ibu muda satu
anak ini tak lagi menanggapinya. Indri mulai merasa dia mendapat
pengaruh aneh dari laki - laki di sampingya itu, sehingga dia begitu
mudahnya akrab dengannya, atau mungkin kemiripan wajah Nanda dengan
suaminya yang membuat Indri bagaikan hanyut.
Pukul 9.30 pagi menjelang
siang, suasana counter HP TZN dan sekitarnya semakin sepi. Hujan begitu
deras di luar counter menimbulkan suara deru yang cukup keras. Wanita
berjilbab ini melihat jalan raya tawangmangu yang menjadi sepi kecuali
mobil yang berseliweran. Indri melirik ke sebelah, Indri kembali
terhanyut wajah rekan kerjanya yang mirip sekali dengan suaminya. Baru
sejenak pikiran Indri menerawang, mendadak wanita berjilbab ini
dikejutkan oleh elusan yang merayap di pahanya. Indri bagai tersengat
arus listrik karena terkejutnya, namun sedetik kemudian Wanita berjilbab
lebar ini membeku bagaikan menjadi patung es, ketika menyadari tangan
yang merayap dipahanya adalah tangan laki - laki di sampingnya. Tubuh
wanita muda ini menjadi kejang ketika tangan kanan Nanda mengelus
perlahan pahanya yang masih tertutup baju dan celana panjang warna hitam
yang dikenakannya. Entah kenapa, Indri hanya mampu menggigit bibir
ketika tangan Nanda mulai nakal melepas kancing baju yang dikenakannya
pada bagian dada, ,sehingga beberapa kancing baju yang dikenakan ibu
muda berjilbab inipun terlepas bagian dadanya.
Badan Indri kian
menggigil,ketika tangan Nanda mulai menyusup di balik baju yang
kenakannya. Perlahan wanita berjilbab ini merasakan tangan laki - laki
itu mengelus dan meremas buah dadanya beberapa kali. Lantas wanita
berjilbab lebar ini merasakan tangan laki - laki ini baju bagian
bawahnya kemudian bergerak mengelus bagian bawah perutnya. Sesaat
kemudian kedua tangan nanda membuka pengait celana panjang yang
dikenakan oleh indri dan membuka restling celananya sekaligus kemudian
mulai mengelus elus bagian selangkangannya yang masih terbungkus celana
dalam warna putih.
Ingin rasanya Indri
menepis tangan laki-laki kurang ajar yang tengah menggerayangi daerah
terlarang miliknya itu,namun entah mengapa semuanya terasa beku,
tubuhnya hanya mampu menggigil menahan birahi ketika tangan Nanda
mengelus-elus selangkangannya yang masih terbungkus celana dalam hingga
ke duburnya..beberapa kali Indri merasakan kemaluannya yang masih
terbungkus celana dalam itu dielus- elus tangan Nanda dan
diremas-remasnya lembut.Tanpa sadar Indri justru membuka kedua pahanya
kian lebar sehingga tangan Nanda kian leluasa menggerayangi kemaluannya
beberapa saat.
Indri mulai mendesah
perlahan, ketika tangan Nanda terasa menyusup ke balik celana dalam yang
dikenakannya lantas menarik-narik rambut kemaluannya yang tumbuh lebat
tak tercukur. Jemari tangan Nanda menyusuri gundukan bukit kemaluan
wanita berjilbab ini kian ke bawah hingga sampai celah lubang
kemaluannya. Wanita berjilbab lebar ini nyaris histeris menahan nikmat
ketika bibir lubang kemaluannya itu diusap pelan oleh jemari tangan
Nanda. Rasa birahi ternyata telah membutakan kenyataan bahwa tangan
laki-laki yang tengah menyentuh kemaluannya bukanlah suaminya.
Indri mulai menggelinjang saat jemari tangan Nanda mengelus-elus perlahan bibir kemaluannya beberapa
saat lantas wanita
berjilbab ini merasakan bibir kemaluannya itu dibuka dan jemari tangan
Nanda pun segera melesak ke dalam lubang kemaluan yang telah
mengeluarkan satu orang anak tersebut. Tubuh Indri gemetaran dan
mulutnya mendesah saat kemudian kelentit dalam kemaluannya disentuh oleh
jemari tangan Nanda lantas dipilinnya lembut membuat wanita berjilbab
lebar ini nyaris terlonjak dari tempat duduknya.
“Ohh..aahhhh…mmhhh…enghhh..sshhh”‘desah Indri lirih dengan tubuh menggelinjang, menahan nikmat di daerah selangkangannya.
Indri tak lagi
menghiraukan keadaan counter yang pintunya terbuka lebar apabila
tiba-tiba ada pelanggan yang masuk. Yang dirasakan wanita berjilbab
lebar ini adalah kenikmatan yang menjalar ke
sekujur tubuhnya, oleh jemari tangan Nanda di lubang kemaluannya.
“Ahh..sshh…mas Nandaa..jangaaan”rintih Indri lirih namun terasa nikmat luar biasa.
Tubuhnya menggelinjang di
kursi counter yang kecil tersebut. Untunglah hujan begitu deras,
sehingga desahan dan rintihan wanita berjilbab ini tertelan gemuruh oleh
hujan di luar.
Sembari menggeliat menahan kenikmatan yang dirasakannnya, mata Indri
melirik ke wajah Nanda.
Namun betapa terkejutnya indri ketika melihat ternyata laki - laki ini
sedang tersenyum-senyum memandangnya penuh birahi dengan nafas yang
memburu.
“Mas Nanda!!”pekik Indri lirih karena kaget.
”jangaan..ohhh..mas
nanda..jangaan” Namun Nanda tak menghiraukan pekikan wanita berjilbab
lebar ini. Wanita ini merasakan jari-jari tangan Nanda kian dalam
memasuki lubang kemaluannya. Indri menjadi semakin kian gila,ketika
dirasakannya jari-jari tangan Nanda menyentuh dinding lubang kemaluannya
itu. Rasa nikmat yang luar biasa terasa di sekujur tubuh Wanita
berjilbab lebar ini yang membuatnya kian tersengal. Indri merasakan
bagian terlarangnya kian berdenyut- denyut seiring gerakan pinggulnya
yang menggeliat penuh nikmat.
“ohh ..jangaaaan… jangaan..mas…”desah Indri lirih.
Wanita berjilbab lebar
ini masih menyadari bahwa dia berada di counter yang pintunya terbuka
lebar sehingga Indri khawatir jika tiba-tiba ada pelanggan yang masuk
meskipun diluar hujan justru bertambah deras. Namun derasnya hujan dan
posisi tempat duduk mereka yang tertutup oleh etalase HP , membuat
kekurang ajaran Nanda ini leluasa dinikmatinya. Wanita berjilbab lebar
ini hanya pasrah dalam kenikmatan, ketika bagian terlarangnya itu
diobok-obok Nanda dengan tangannya. Mata wanita berjilbab ini merem
melek menahan kenikmatan yang luar biasa pada kemaluannya itu. Hanya
desahan lirih penuh nikmat dan gelinjangan tubuh yang kian liar di atas
kursi kecil dalam counter tersebut, Indri hampir mencapai puncak
kenikmatannya , ketika mendadak sebuah sepeda motor yang parkir didepan
counterTZN. Kemudian Nampak seorang pemuda melepas jas hujan kemudian
masuk kedalam counter nya.
“monggo mas…” ujar indri dalam bahasa jawa ketika pemuda tersebut masuk kedalam counter.
Sementara nanda bergeser
ke belakang lemari kasir yang tertutup kaca tinggi, membersihkan jari
tangannya yang penuh lendir kewanitaan indri setelah hampir 30 menit
lebih mengobok obok kemaluan wanita berjilbab lebar tersebut.
“Pulsa mbak, XL 5000”
Jawab pemuda tersebut sambil memandang aneh wajah indri karena masih
membayang diraut wajah wanita berjilbab lebar ini seperti habis menahan
perasaan sesuatu.
“oh ya ini silahkan ditulis nomornya mas” Balas indri sambil meraih HP server pengisi pulsa.
Beberapa saat kemudian
pemuda tersebut minta diri setelah membayar pulsa yang dibelinya ,
sementara hujan diluar masih tercurah dari langit justru semakin deras.
Bahkan beberapa saat kemudian jalan raya tawangmangu tersebut tergenang
oleh banjir akibat curah hujan yang cukup deras. Indri berniat untuk
duduk dikursi semula ketika tiba-tiba kedua tangan nanda melingkar
dipinggang wanita berjilbab lebar ini.
“Udah mas… malu nanti
jika ada pembeli masuk secara tiba-tiba” Ujar indri sembari tangannya
mencoba melepas tangan nanda yang melingkari pinggangnya.
“Gak usah khawatir mbak,
hujannya tambah deras kok. Orang males akan keluar, mending kita
menikmati hari ini dengan puas mumpung ada kesempatan mbak” Balas nanda
sambil menarik tubuh indri agak ke belakang etalase.
“mas … jangaan” desah indri ketika nanda mengajaknya duduk dilantai bawah yang beralaskan karpet warna hijau.
Indri pun akhirnya
menyerah ketika nanda membantunya duduk dengan kedua kaki diselonjorkan
dengan posisi mengangkang sedikit ditekuk pada lututnya sementara kepala
dan tubuh indri bersandar pada etalase yang agak tinggi.. Nanda
kemudian menarik celana panjang yang dikenakan indri hingga terlepas,
sehingga kelihatan kemaluan yang masih tertutup celana dalam serta paha
mulus dan kaki wanita berjilbab lebar ini.
“Aih .. masss..jangann
..!!”jerit Indri spontan ketika celana panjangnya dilepas oleh nanda.
Badan Indri menggigil melihat rekan kerjanya tersebut mulai
mengelus-elus kemaluannya yang terbungkus celana dalam.
“mas.. bagaimana nanti
jika ada yang datang..malu…” Desah wanita berjilbab lebar ini ketika
menyaksikan tangan nanda melepas celana dalamnya. Beberapa saat kemudian
nanda tersenyum lebar menyaksikan kemaluan rekan kerja wanitanya yang
berjilbab tersebut terpampang bebas memamerkan bulu-bulu kemaluannya
yang lebat.
Nanda kemudian menggeser
duduknya bersandar lemari kasir yang besar dan tinggi, kemudian menarik
tubuh indri yang sudah telanjang bagian bawahnya. Diletakkannya tubuh
indri disela kedua kakinya yang terjulur terbuka, sehingga pantat indri
melekat pada selangkangan nanda. Indri pun pasrah apa yang dilakukan
oleh rekan kerjanya tersebut, disandarkan kepalanya di dada nanda
sementara tangannya bertumpu pada paha nanda yang mengangkangi
pantatnya.
“Mas…” desah indri ketika
sesaat kemudian,Tubuh ibu muda berjilbab yang alim ini mengejang ketika
kemudian dia merasakan, tangan kiri Nanda itu menyusup ke balik jilbab
lebarnya,meremas-remas lembut kedua payudaranya yang tertutup BH. Lantas
salah satu tangan nanda turun ke arah selangkangannya, meremas-remas
kemaluannya yang telah terbuka.
“Jangaan.. mas
Nandaa..”desah Indri dengan cemas dan khawatir jika ada pembeli yang
datang. Namun laki- laki ini tak perduli, kedua tangannya kian bernafsu
meremas-remas buah dada serta selangkangan wanita alim berusia 25 tahun
ini. Indri menggeliat-geliat menerima remasan laki-laki yang bukan
suaminya ini dalam posisi duduk membelakangi laki-laki itu.
“Jangaan.. mas Nandaa….sebentar lagi hujan reda..” desah Indri masih dengan wajah cemas.
Nanda terpengaruh dengan
kata-kata Indri, diliriknya suasana didepan counter. Memang hujan mulai
surut tidak sederas satu setengah jam yang lalu. Indri menggigil dengan
tubuh kejang ketika kemudian wanita berjilbab lebar ini merasakan tangan
lelaki rekan kerjanya itu semakin dalam mengobok obok lubang
kemaluannya. selama ini memang Nanda selalu melihat Indri dalam keadaan
memakai pakaian panjang tertutup rapat dan jilbab yang lebar, namun
Nanda dapat membayangkan kesintalan tubuh wanita ini melalui tonjolan
kemontokan buah dadanya dan kemontokan pantatnya yang terlihat. Nanda
tidak menyangka kalau bagian tubuh Indri yang selama ini tersembunyi,
pagi ini dapat dinikmatinya. Celana panjang dan celana dalam yang
dipakai wanita berjilbab ini kini teronggok di disamping etalase. Di
pangkal paha wanita berjilbab ini tumbuh rambut kemaluannya yang cukup
lebat. Nanda kagum melihat kemaluan Indri yang begitu montok dan indah,
beda sekali dengan kemaluan istrinya.
“Jangaan..mass..hentikaaan…
“ pinta Indri dengan suara bergetar menahan nikmat , ketika wanita alim
ini merasakan tangan Nanda meremas-remas bongkahan pantatnya yang
telanjang. Mulut Indri mulai merintih dan tubuh ibu muda berjilbab ini
mengejang ketika wanita ini merasakan tangan kanan rekan kerjanya
tersebut mengelus-elus dan menelusuri celah di pangkal pahanya. Dengan
bernafsu Nanda menguakkan bibir kemaluan Indri yang berwarna merah jambu
dan lembab. Tubuh wanita berjilbab lebar ini mengejang hebat saat
tangan kanan lelaki itu menyeruak ke lubang kemaluannya. Tubuhnya
bergetar ketika jari tangan laki-laki tersebut menyentuh klitorisnya.
Semakin lama wanita berjilbab berusia 25 tahun ini tak kuasa menahan
erangannya ketika tangan lelaki itu menyentuh dan mengorek-orek
klitorisnya,dan menit-menit selanjutnya Indri semakin mengerang jalang .
“Hmmm…, bagaimana Mbak
Indri….enak kan..” kata Nanda itu sambil terus menusuk-nusukkan jarinya
kedalam kemaluan wanita berjilbab lebar rekan kerjanya tersebut.
“Mmmfff…enak kan Mbak
….nnghhh…” kata Nanda di belakangnya sambil menggerakkan jari tangannya
keluar masuk lubang kemaluan wanita berjilbab lebar ini dengan napas
terengah-engah. Tangan kiri lelaki itu membekap pangkal paha Indri, lalu
jari tengahnya mulai menekan klitoris ibu muda berjilbab itu lantas
dipilinnya dengan lembut, membuat wanita berjilbab lebar yang alim ini
menggigit bibirnya.
Indri tak kuasa menahan
sensasi yang menekan dari dasar kesadarannya.Wanita berjilbab lebar ini
mulai mendesah, apalagi tangan kanan lelaki itu kini kembali menyusup ke
balik baju panjangnya, lalu ke balik cup BH-nya dan memilin-milin
puting susunya yang peka.
“Ayo Mbak Indri….ahhhh…
…nikmati…oohhhh….nikmat sekali kan….?” Nanda terus menggerakkan jari
tangannya yang terjepit lubang kemaluan wanita muda yang alim ini.
Indri
menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba melawan terpaan kenikmatan di
tengah tekanan rasa nikmat dan malu. Tapi ia tak mampu, Indri mendesah
dan mengerang dengan tubuh menggelinjang jalang dan akhirnya dalam waktu
beberapa menit kemudian wanita berjilbab lebar ini menjerit tertahan
saat ia meraih puncak kenikmatan, sesuatu yang cair kental menyembur
keluar dari dalam rahimnya sehingga meleleh melalui lubang kemaluannya
dan menetesi karpet dibawahnya.Tubuh Indri langsung lunglai, tapi lelaki
di belakangnya terus mengaduk lubang kemaluannya dengan jari tangannya.
Indri kembali mendesah, saat perlahan Nanda menarik keluar jari
tangannya yang digunakan mengobok-obok kemaluan wanita berjilbab lebar
ini.
Sesaat kemudian nanda
berdiri dan berjalan keluar untuk melihat suasana, ternyata hujan
kembali deras mengguyur tawangmangu. Jalanan masih banjir , sementara
jam menunjukkan pukul 11.45.
“Mbak kita istirahat
bentar, kemudian makan trus sholat kemudian nanti kita lanjutkan lagi.
Mumpung sepi dan hujan deras mbak, jadi gak ada yang mengganggu.” Ujar
nanda sambil tersenyum.
“Lanjutkan apa mas…?” Tanya indri tergagap
“He..he… saya kan belum
merasakan nikmatnya kemaluan saya menyodok kemaluanmu mbak, tanggung
mbak mumpung ada kesempatan…” kata nanda sambil meremas remas buah dada
indri, sementara indri menjadi bingung.
“Nanti kita melakukannya
di kamar belakang itu aja mbak..” kata nanda sambil menunjuk kamar kecil
dibelakang etalase yang hanya muat untuk tidur 2 orang tersebut. Kamar
tersebut sebenarnya digunakan untuk sholat dan tidur nanang dimalam hari
jika tidak libur.
Indri pun hanya bisa
pasrah, sesaat kemudian indri keluar counter seperti biasa untuk beli
makan siang para pegawai counter. Sementara indri pergi, nanda segera
menyiapkan minuman yang sudah ditaburi obat perangsang sex. Sepuluh
menit kemudian indri kembali ke counter membawa 2 bungkus nasi. Mereka
berdua pun segera makan, kemudian bergantian sholat dzuhur.
Hujan masih turun justru
semakin deras seolah memberi kesempatan laki laki dan ibu muda berjilbab
tersebut untuk melanjutkan perselingkuhan. Setelah sholat nanda
menengok keluar memastikan suasana aman dan mendukung, karena nanda
berniat menikmati tubuh montok rekan kerjanya tersebut sampai puas.
Setelah merasa aman nanda masuk dan melihat indri sedang menghitung stok
vhoucer, tanpa berkata sepatah katapun nanda langsung memeluk indri
dari belakang.
Tubuh ibu muda berjilbab
yang alim ini mengejang ketika kemudian dia merasakan,kedua tangan Nanda
itu menyusup ke balik jilbab lebarnya,meremas-remas lembut kedua
payudaranya yang tertutup baju
dan bra. Lantas salah
satu tangan lalu turun ke arah selangkangannya, meremas-remas
kemaluannya dari luar baju panjang yang dipakainya.
“Masss.. ahh,,hh..”desah Indri sambil menghentikan pekerjaannya menghitung stok voucher.
Nanda tersenyum, kedua
tangannya kian bernafsu meremas-remas buah dada serta selangkangan
wanita alim berusia 25 tahun ini. Indri menggeliat-geliat menerima
remasan laki-laki yang bukan
suaminya ini dalam posisi berdiri membelakangi laki-laki itu.
“Aahhh.. enghh….mmhh.. .ohhh” desah Indri merasakan kenikmatan pada kemaluan dan buah dadanya .
Nanda berlutut di
belakang pantat Indri, sementara kedua tangan indri berpegangan pada
lemari khusus kasir tersebut. Indri menggigil dengan tubuh kejang ketika
kemudian wanita berjilbab lebar ini merasakan tangan lelaki rekan
kerjanya itu menarik turun celana panjang sekaligus celana dalamnya.
Tubuh Indri gemetar oleh rasa malu dan nikmat ketika tanpa diduganya,
Nanda menyingkap bagian bawah baju birunya ke atas sampai ke pinggang.
Ibu muda berjilbab lebar ini terpekik dengan wajah yang merah padam
ketika menyadari bagian bawah tubuhnya kini telanjang bulat karena
dirinya sudah tidak memakai celana dalam lagi. Nanda kembali merasa
takjub melihat istri rekan kerjanya ini dalam keadaan telanjang bagian
bawah tubuhnya. Sungguh, laki-laki ini tidak pernah menyangka kalau sore
ini akan melihat kemulusan tubuh indri yang selalu dilihatnya dalam
keadaan berpakaian rapat. Pertama kali Nanda melihat Indri, laki-laki
ini memang sudah tergetar dengan kecantikan wajah wanita berkulit putih
ini walaupun sebenarnya Nanda juga sudah beristri, tapi apabila
dibandingkan
dengan Indri wajah istrinya tidak ada apa-apanya.
Namun kealiman wanita
yang selalu berpakaian rapat tertutup dengan jilbab yang lebar
membuatnya merasa segan juga disamping Indri adalah istri teman
pemilik TZN. Tetapi seringkalinya dia bertemu membuat Nanda semakin terpikat dengan kecantikan
wanita berjilbab lebar
ini. selama ini memang Nanda selalu melihat Indri dalam keadaan memakai
pakaian panjang dan jilbab yang lebar, namun Nanda dapat membayangkan
kesintalan tubuh wanita ini
melalui tonjolan
kemontokan buah dadanya dan kemontokan pantatnya yang terlihat. Nanda
tidak menyangka kalau bagian tubuh Indri yang selama ini tersembunyi,
hari ini dapat dinikmatinya.
Muka Indri merah padam
ketika diliriknya, mata Nanda masih melotot melihatnya yang setengah
telanjang. Celana dalam dan celana panjang yang dipakai wanita berjilbab
ini kini teronggok di bawah
kakinya setelah ditarik
turun oleh Nanda. Bentuk pinggul dan pantat wanita alim yang sintal ini
sangat jelas terlihat oleh Nanda. Belahan pantat Indri yang telanjang
terlihat sangat bulat, padat serta
putih mulus tak bercacat
membuat birahi laki-laki yang telah menggelegak sedari tadi kian
menggelegak. Diantara belahan pantat indri terlihat belahan bibir
kemaluan wanita rekan kerjanya yang kemerahan terlihat menggiurkan.
“Mbak Indri..Kakimu
direnggangkan. Aku ingin melihat memekmu lagi …” desis Nanda sambil
berjongkok menahan birahinya melihat bagian kehormatan wanita rekan
kerjanya.
Wanita berjilbab lebar
ini pasrah, ia merenggangkan kakinya. Dari bawah, lelaki itu menyaksikan
pemandangan indah menakjubkan. Di pangkal paha wanita berjilbab ini
tumbuh rambut kemaluannya yang cukup lebat namun terlihat rapi. Nanda
kagum melihat kemaluan Indri yang begitu montok dan indah, beda sekali
dengan kemaluan istrinya.
“Masss..ohhh..emmmhh…sudah
mas… “ pinta Indri dengan suara bergetar menahan nikmat, ketika wanita
alim ini merasakan tangan Nanda meremas-remas bongkahan pantatnya yang
telanjang.
Namun Nanda seolah tak
mendengarnya justru tangan lelaki itu menguakkan bongkahan pantat Indri
lantas mendekatkan wajahnya menciumi pantat mulus yang montok itu. Indri
menggeliat ketika lidah Nanda mulai menyentuh anusnya. Mulut Indri
mulai merintih dan tubuh ibu muda berjilbab ini
mengejang ketika wanita
ini merasakan lidah lelaki itu menyusuri belahan pantatnya lantas
menyusuri celah di pangkal pahanya. Dengan bernafsu Nanda menguakkan
bibir kemaluan Indri yang berwarna merah jambu dan lembab. Tubuh wanita
berjilbab lebar ini mengejang hebat saat lidah lelaki
itu menyeruak ke lubang
kemaluannya. Tubuhnya bergetar ketika lidah itu menyapu klitorisnya.
Semakin lama wanita berjilbab berusia 25 tahun ini tak kuasa menahan
erangannya ketika bibir lelaki itu mengatup dan menyedot-nyedot
klitorisnya, dan menit-menit selanjutnya Indri semkin mengerang jalang
oleh birahi ketika nanda seakan mengunyah- ngunyah kemaluannya. Seumur
hidupnya, Indri belum pernah diperlakukan seperti ini oleh suaminya.
“Hmmm…, nikmat sekali kan
Mbak Indri….?” kata Nanda sambil berdiri setelah puas menyantap
kemaluan istri wanita berjilbab lebar tersebut. Sementara itu tangan
kirinya terus mengucek-ngucek kelamin wanita berjilbab lebar tersebut.
“Aihhhh…eungghhhh….”
Indri mengerang dengan mata mendelik, ketika beberapa saat kemudian
sesuatu yang besar,panjang dan hangat mulai menusuk kemaluannya melalui
belakang.
Tubuh wanita berjilbab
ini mengejang ketika menyadari kemaluannya tengah dimasuki penis Nanda
sementara wanita berjilbab lebar ini hanya bisa pasrah. Hingga sekejap
kemudian Indri merasakan batang penis Nanda yang jauh lebih besar dan
panjang di banding milik suaminya, telah bersarang di lubang kemaluannya
hingga menyentuh rahimnya. Tubuh Indri hanya mampu menggelinjang ketika
Nanda mulai menggerakan penisnya dalam jepitan kemaluannya.
“Mmmfff…enak juga
bersetubuh sambil berdiri….nnghhh…oohhh ” kata Nanda di belakangnya
sambil menggerakkan pinggangnya maju mundur dengan napas terengah-engah.
Indri dapat merasakan
penis Nanda yang kini tengah menusuk-nusuk lubang kemaluannya, jauh
lebih besar dan panjang dibanding penis suaminya. Indri tak kuasa
menahan sensasi yang menekan dari dasar
kesadarannya.Wanita
berjilbab lebar ini mulai mendesah, apalagi tangan kanan lelaki itu kini
menyusup ke balik bajunya, lalu ke balik cup BH-nya dan memilin-milin
puting susunya yang peka.
“Ayo Mbak Indri….ahhhh…
…nikmati…ahh….nikmati….” Nanda itu terus memaju mundurkan penisnya yang
terjepit lubang kemaluan wanita muda yang alim ini. Indri memejamkan
matanya, menikmati terpaan kenikmatan di tengah tekanan rasa nikmat dan
malu. Indri mendesah dan mengerang dengan tubuh menggelinjang jalang dan
akhirnya dalam waktu beberapa menit kemudian wanita berjilbab lebar
ini menjerit saat ia meraih puncak kenikmatan. Tubuh Indri langsung lunglai, tapi lelaki di belakangnya
selangkah lagi sampai ke
puncak. Nanda terus mengaduk lubang kemaluan indri dengan kecepatan
penuh. Lalu, dengan geraman panjang, ia menusukkan penisnya sejauh
mungkin ke dalam kemaluan ibu muda berjilbab ini. Kedua tangannya
mencengkeram payudara Indri yang padat dan montok dengan
kuat. Sesaat kemudian
nanda menyingkap dan melepas semua kancing baju yang dikenakan indri
hingga terlihat bra yang dikenakan indri, kemudian kembali
diremas-remasnya buah dada yang ranum tersebut hingga indri
meintih-rintih dan mendesah.
“Ohhh …mmhhh
…enghhh”desah indri ketika sekali cairan kemaluannya menyembur menyiram
penis nanda yang sedang mengaduk aduk kemaluannya.
Indri yang masih dibuai
gelombang kenikmatan, kembali merasakan sensasi aneh saat bagian dalam
lubang kemaluannya gantian disembur cairan hangat mani dari penis Nanda
yang terasa banyak membanjiri lubang lubang kemaluannya. Indri kembali
merintih, saat perlahan Nanda menarik keluar penisnya yang lunglai.
Sementara hujan diluar turun semakin deras disertai dengan Guntur.
Rupanya nanda belum puas
setelah menyetubuhi tubuh montok wanita berjilbab lebar yang menjadi
rekan kerjanya tersebut. Sesaat kemudian nanda meremas remas buah dada
indri yang menegang seperti dua buah gunung kembar.
“mas sudah mas… aku lelah banget” pinta indri sambil menoleh kebelakang
“satu ronde lagi aja
mbak… tanggung nih..” kata nanda sambil meremas buah dada wanita
berjilbab lebar tersebut. Kemudian sambil terus meremas remas buah dada
indri dari belakang, nanda mengajak indri berjalan ke kamar belakang
tanpa memperhatikan celana panjang dan celana dalam milik indri yang
masih teronggok di samping lemari kasir. Setelah sampai di kamar
belakang etalase tersebut, Nanda menelentangkan indri dalam keadaan
hanya memakai jilbab lebar warna putih dan baju panjang warna biru yang
sudah terbuka hampir semua kancing bajunya. Sekejap kemudian tangan
nanda terulur kembali meremas-remas kedua susu mengkal milik wanita
berjilbab lebar tersebut.
Tanpa membuang waktu
nanda kemudian melucuti baju panjang dan BH yang dipakai indri
sekaligus. Mata nanda melotot buas ketika memperhatikan lubang kemaluan
indri yang tampak membukit. Gundukan di tengah selangkangan yang tampak
menonjol membuat penis nanda terasa kian keras menegang oleh birahi dan
nanda tak tahan mengulurkan tangannya meremas-remas bukit kemaluan yang
montok milik Indri. Indri tersentak ketika tangan nanda meremas-remas
bagian selangkangannya yang masih berlepotan cairan kewanitaannya, namun
pengaruh obat perangsang sex yang diminumnya membuat wanita berjilbab
lebar ini hanya bisa mendesah.
Tubuh ibu muda yang alim
ini hanya menggeliat-geliat saat selangkangannya diremas remas oleh
tangan nanda tanpa jemu. Mulutnya mendesah-desah dengan ekspresi yang
membuat libido nanda kembali semakin terangsang. Nanda terkekeh melihat
gelinjangan ibu muda berjilbab yang alim ini saat bagian selangkangannya
diremas remas-remas. Puas meremas-remas tonjolan bukit kemaluan wanita
berjilbab lebar tersebut, mata nanda kembali memandang wanita berjilbab
lebar ini yang terlentang di atas kasur ini dari ujung
kepalanya yang masih terbalut jilbab hingga ke kakinya.
Sungguh sebuah
pemandangan yang menakjubkan dan muncul sebuah sensasi sendiri saat
nanda berhasil melihat bagain kemaluan wanita berjilbab lebar yang
cantik seperti Indri. Tangan nanda memang telah merasakan kekenyalan
bukit kemaluan Indri, saat meremas-remas sebelumnya.
Tetapi ketika melihat
bentuknya pada saat terlentang dalam keadaan telanjang ternyata sangat
merangsang birahi. Nanda memperhatikan wajah Indri yang terlentang di
depannya, wajah ayu berbalut jilbab lebar itu terlihat semakin ayu
menggemaskan.
Wajah wanita berjilbab
lebar tersebut memperlihatkan ekspresi wanita yang tengah terlanda
birahi. Nanda menyeringai sejenak sebelum kemudian membenamkan wajahnya
di tengah
selangkangan Indri yang
terasa hangat. Hidungnya mencium bau kewanitaan Indri yang segar dan
wangi, jauh sekali perbedaannya dibanding bau kewanitaan istrinya. Nanda
semakin mendekatkan wajahnya ke
arah bukit kemaluan
Indri, bahkan hidungnya telah menyentuh kelentit pada kemaluan indri.
Dengan nafas yang terengah-engah menahan birahi, lidahnya terjulur
menjilati kelentit yang menonjol di antara bibir kemaluan wanita
berjilbab lebar tersebut. Saat lidahnya mulai menyapu kelentit Indri,
tiba-tiba pinggul wanita berjilbab ini menggelinjang dibarengi desahan
ibu muda berjilbab ini.
“Ahh…ahhhhh..ahhh”desah Indri yang membuat libido nanda semakin menggelegak.
Nanda semakin bernafsu
menjilati dan menciumi bukit kemaluan Indri yang semakin becek oleh
cairan kemaluannya. Setiap kali lidahnya menyapu permukaan kemaluan
Indri atau bibir nanda menciumnya dengan penuh nafsu, wanita berjilbab
berkulit putih ini menggelinjang dan mendesah- desah penuh birahi. Lidah
dan bibir nanda seakan berebut merambah sekujur permukaan bukit
kemaluan Indri .
“Ouhhhh….Mbak Indri……”desis nanda melihat gundukan bukit kemaluan Indri yang kini tak lagi tertutup celana dalam tersebut.
Bibir kemaluan Indri terlihat merekah kemerahan dengan kelentit menonjol kemerahan di tengahnya.
Bulu-bulu kemaluan yang
lebat, tampak kontras dengan putihnya bukit kemaluan wanita berjilbab
tersebut. Nanda melihat kemaluan Indri sudah basah oleh rangsangan
sebelumnya, bahkan ketika nanda menguakkan bibir kemaluan wanita PKS ini
cairan kenikmatan nya jatuh menetes membasahi kasur. Nanda menjadi
sangat terangsang melihat hal ini. Dengan birahi yang kian menggelegak
lidah nanda menyapu kemaluan telanjang di antara paha wanita alim ini.
Nanda merasa paha Indri bergetar lembut ketika lidahnya mulai menjalar
mendekati selangkangan wanita berjilbab lebar ini. Indri menggeliat
kegelian ketika akhirnya lidah nanda sampai di pinggir bibir kemaluannya
yang telah terasa menebal. Ujung lidah nanda menelusuri lepitan-lepitan
di situ, menambah becek kemaluan yang
memang telah basah itu.
Terengah-engah Indri
mencengkeram kasur menahan nikmat yang tiada tara. Indri menggelinjang
hebat ketika lidah dan bibir nanda menyusuri sekujur kemaluan ibu muda
ini. Mulut wanita berjilbab ini mendesah-desah dan merintih-rintih saat
bibir kemaluannya di kuak lebar-lebar dan lidah nanda terjulur masuk
menjilati bagian dalam kemaluannya. Bahkan ketika lidah nanda menyapu
kelentit Indri yang telah mengeras itu, kemudian di teruskan dengan
menghisapnya dengan lembut Indri merintih hebat. Tubuhnya mengejang
sampai punggungya melengkung bagaikan busur panah membuat dadanya yang
montok membusung.
“Ahhhhh….ahhhhhh….ahhhhh”rintih Mbak Indri dengan jalangnya disertai tubuh yang menggelinjang.
Kembali cairan kenikmatan
membasahi kemaluan wanita berjilbab ini, hal ini lidah dan bibir nanda
makin liar menjilati di daerah paling pribadi milik Indri yang kini
sudah membengkak kemerahan. Gundukan kemaluan yang putih kemerah-
merahan itu menjadi berkilat-kilat basah dan bulu-bulu kemaluan wanita
berjilbab ini pun menjadi basuh kuyup oleh jilatan nanda. Lidah nanda
menyusuri belahan kemaluan yang telah membengkak lantas ke sekujur
permukaan kemaluan yang membukit
montok hingga ke sela-sela kedua pahanya, kemudian menyusuri ke bawah hingga ke belahan pantat yang tampak montok.
Nanda menjadi semakin
gemas melihat belahan pantat Indri yang terlihat sebagian, sehingga
dengan bernafsu nanda membalikkan tubuh wanita berjilbab yang terlentang
menjadi tengkurap. Mata nanda melotot liar melihat pemandangan indah
setelah wanita berjilbab lebar tersebut tengkurap. Pantat wanita
berjilbab yang montok dan telanjang tampak menggunung menggiurkan. Nanda
terengah penuh birahi memandang kemontokan pantat bundar
Indri yang putih mulus
itu. Dengan gemas nanda meremas-remas bukit pantat wanita alim tersebut
dengan tangan lantas nanda mendekatkan wajahnya pada belahan pantat
wanita berjilbab tersebut . Lidahnya terjulur menyentuh belahan
pantatnya kemudian dengan bernafsu nanda mulai menjilati belahan
pantatnya yang putih mulus tersebut. Indri mendesah-desah dengan tubuh
menggelinjang
menahan birahinya, saat
lidah nanda menyusuri belahan pantatnya hingga belahan kemaluannya yang
kemerahan. Belahan pantat mulus Indri yang putih dalam sekejap menjadi
basah berkilat oleh jilatan lidah nanda.
Kemudian bibir dan lidah
nanda secara bergantian menyusuri sekujur pantat montok wanita berjilbab
tersebut. Tangannya juga menguak belahan pantat ibu muda tersebut dan
selanjutnya lidahnya menyapu daerah anus dan sekitarnya yang membuat
wanita berjilbab lebar tersebut mengerang penuh birahi. Puas menikmati
pantat Indri yang montok, nanda kembali menelentangkan ibu muda
berjilbab lebar ini. Mata nanda terarah pada sepasang payudara montok
yang seperti gunung hendak meletus. Tangan nanda dengan lincah jari-jari
tangannya meremas remasbuah dada indri yang tegak bagai gunung kembar
tersebut.
Buah dada Indri nampak
sangat montok dan indah. Buah dada yang putih mulus dengan puting susu
yang kemerahan membuat nanda tak sabar untuk meremas dan menyedot
putting susunya. Sedetik kemudian, payudara wanita berjilbab ini telah
berada dalam mulut nanda yang menyedot dengan nafsu secara bergantian.
Puting susu yang telah tegak mengeras tersebut di hisap dan
diremas-remas membuat Indri terpekik kecil menahan kenikmatan birahinya.
Payudara Indri yang
putih mulus itu dalam sekejap basah oleh liur nanda. Nanda sudah tak tahan menahan nafsunya.
Nanda tidak menyangka
kalau saat ini nanda berhasil menelanjangi wanita rekan kerjanya yang
tampak alim ini dengan jilbab dan pakaian yang tertutup rapat. Birahinya
sudah menggelegak di ubun-ubun dengan penis yang tegang mengeras. Nanda
melihat ibu muda berjilbab ini mempunyai tubuh yang
indah dan terlihat masih
kencang.Nanda menyusuri keindahan tubuh telanjang wanita muda rekan
kerjanya tersebut dari wajah yang terbalut jilbab hingga ke kakinya.
Kemudian mata nanda kembali menatap kemaluan Indri yang indah itu,
tangan nanda kembali terulur menjamah bagian kewanitaan wanita alim yang
telanjang ini. Nanda merasakan kewanitaan indri berdenyut liar, bagai
memiliki
kehidupan tersendiri.
Warnanya yang merah basah, kontras sekali dengan rambut-rambut lebat di
sekitarnya. Dari jarak yang sangat dekat, nanda dapat melihat betapa
lubang kewanitaan wanita berjilbab lebar tersebut membuka-menutup dan
dinding-dindingnya berdenyut-denyut, sepertinya jantung Indri telah
pindah ke bawah. Nanda juga bisa melihat betapa otot-otot di pangkal
paha Indri menegang seperti sedang menahan sakit.
Begitu hebat puncak
birahi melanda indri, sampai dua menit lamanya perempuan yang
menggairahkan ini bagai sedang dilanda ayan. Ia menjerit tertahan , lalu
mengerang, lalu menggumam, lalu hanya
terengah-engah. Batang
kejantanan nanda segera terlihat tegak bergerak-gerak seirama jantungnya
yang berdegup keras. Indri masih menggeliat-geliat dengan mata
terpejam, menampakkan
pemandangan sangat seksi di atas kasur ini.
Tangan ibu muda berjilbab
ini mencengkram kasur bagai menahan sakit, kedua pahanya yang indah
terbuka lebar, kepalanya yang terbalut jilbab mendongak menampakkan
ekspresi wajah menggairahkan, jilbabnya bagai membingkai wajahnya yang
sedang berkonsentrasi menikmati puncak birahi. Nanda menempatkan dirinya
di antara kedua kaki Indri, lalu mengangkat kedua paha wanita berjilbab
ini, membuat kemaluan indri semakin terbuka.
Sesaat kemudian dengan cepat penis nanda yang tegang segera melesak ke dalam tubuh Indri melalui
lubang kemaluannya.
Nandapun segera menunaikan tugasnya dengan baik, mendorong, menarik
kejantanannya dengan cepat. Gerakannya begitu ganas dan liar, seperti
hendak meluluh-lantakkan tubuh Indri yang sedang menggeliat-geliat
kegelian itu. Tak kenal ampun, batang penis nanda menerjang-nerjang,
menerobos dalam sekali sampai ke dinding belakang yang sedang
berkontraksi menyambut orgasme. Wanita alim ini merintih dan mengerang
penuh kenikmatan. Nanda mengerahkan seluruh tenaganya menyetubuhi wanita
yang alim ini. Otot-otot bahu dan lengannya terasa menegang dan
terlihat berkilat-kilat karena keringat. Pinggang nanda bergerak cepat
dan kuat
bagai piston mesin-mesin di pabrik.
Suara berkecipak
terdengar setiap kali tubuhnya membentur tubuh Indri, di sela-sela desah
dan erangan indri. Indri merintih dan mengerang begitu
jalang merasakan
kenikmatan yang ganas dan liar. Seluruh tubuhnya terasa dilanda
kegelian, kegatalan yang membuat otot-ototnya menegang. Kewanitaannya
terasa kenyal menggeliat-geliat, mendatangkan
kenikmatan yang tak
terlukiskan. Dengan mata merem melek, Indri mengerang dan merintih
penyerahan sekaligus pengesahan atas datangnya puncak birahi yang tak
terperi. Nanda merasakan batang kejantanannya bagai sedang dipilin dan
dihisap oleh sebuah mulut yang amat kuat sedotannya.
Nanda tak mampu menahan
lagi, Kenikmatan yang didapatkan dari jepitan kemaluan wanit alim ini
tidak mungkin dilukiskan. Dengan geraman liar nanda memuncratkan seluruh
isi penisnya dalam lubang kemaluan Indri, bercipratan membanjiri
seluruh rongga kewanitaan wanita berjilbab lebar yang sedang megap-megap
dilanda orgasme. Indri mengerang merasakan siraman birahi panas dari
ujung penis nanda ke dalam dasar kemaluannnya. Nanda merasakan jepitan
Indri kian ketat berdenyut-denyut pada batang penisnya dan cairan
kewanitaan wanita alim ini terasa mengguyur batang penisnya yang datang
bergelombang. Nanda menggeram liar disusul Indri yang mengerang dan
mengerang lagi, sebelum akhirnya terjerembab dengan tubuh bagai lumat di
atas kasur.
Nanda menyusul roboh menimpa tubuh motok Indri yang licin oleh keringat itu. Nafas nanda tersengal-sengal ditingkahi nafas Indri
yang juga terengah bagai
perenang yang baru saja menyelesaikan pertandingan di kolam renang.
Tubuh nanda lunglai di atas tubuh telanjang Indri yang juga lemas.
“Oh, nikmat sekali. Betul-betul ganas…” kata Indri akhirnya, setelah ia berhasil mengendalikan nafasnya yang memburu.
“bagaimana mbak indri…
nikmat kan? Bagaimana jika sekali lagi mbak…” ujar nanda sambil
terengah-engah sementara kedua tangan sibuk meremas – remas buah dada
indri.
“jangan mas… aku dah gak
kuat… kapan-kapan lagi aja mas” sahut indri diantara nafasnya yang
memburu. Sementara tubuhnya sudah bagaikan kehilangan tulang.
Tetapi nanda yang tengah
asyik meremas-remas payudara indri seolah tak mendengar keluhan indri,
nanda justru tersenyum buas sambil tangan kanannya bergerak
mengelus-elus paha dan kemaluan indri yang berlepotan sperma.
Diperlakukan seperti itu indri hanya bisa pasrah, matanya merem melek
sementara tubuhnya sudah tak berdaya.
Nanda menjadi tak tahan.
Laki - laki ini segera menindih Indri yang tengah pasrah. Indri sempat
melirik penis besar Nanda sebelum penis besar dan panjang itu mulai
melesak ke dalam lubang kemaluannya untuk yang ketiga kalinya. Wanita
alim ini mengerang dan merintih kenikmatan saat dirasakannya penis nanda
menyusuri lubang kemaluannya kian dalam, dan wanita ini terpaksa
kembali membuka pahanya lebar-lebar untuk menerima sodokan penis yang
besar dan panjang sperti milik Nanda. Tak berapa lama kemudian, Nanda
menaik turunkan pantatnya diatas kemaluan Indri. Kini Nanda mulai
menggerak-gerakkan penisnya naik-turun perlahan di dalam lubang kamaluan
wanita alim yang hangat itu. Lubang yang sudah sangat becek itu
berdenyut- denyut, seperti mau melumat kemaluannya. Rasanya nikmat
sekali. Nanda mendekatkan mulutnya menciumi wajah ayu indri. Tangan
Nanda juga menggerayangi payudara putih mulus yang sudah mengeras
bertambah liat itu. Diremas- remasnya perlahan, sambil sesekali
dipijit-pijitnya bagian putting susu yang sudah mencuat ke atas. Pinggul
wanita alim yang besar ini ikut bergoyang-goyang sehingga Nanda
merasakan kenikmatan di dalam selangkangannya. Sementara lubang
kemaluannya sendiri semakin berlendir dan gesekan alat kelamin kedua
manusia lain jenis ini itu menimbulkan bunyi yang seret-seret basah.
“Prrttt… prrrttt… prrttt.. ssrrrtt… srrrttt… srrrrttt… ppprttt… prrrttt…”
Penis besar Nanda memang
terasa sekali, membuat kemaluan Indri seperti mau robek. Lubang kemaluan
wanita berusia 25 tahun ini menjadi semakin membengkak besar
kemerah-merahan seperti baru melahirkan. Membuat syaraf-syaraf di dalam
lubang senggamanya menjadi sangat sensitif terhadap sodokan kepala penis
laki - laki ini. Sodokan kepala penis itu terasa mau membelah bagian
selangkangannya. Belum lagi urat-urat besar seperti cacing yang menonjol
di sekeliling batang kemaluan Nanda membuat Indri merasakan nikmat yang
luar biasa. Meski agak pegal dan nyeri Karen sudah ketiga kalinya
disetubuhi oleh nanda tapi rasa enak di kemaluannya lebih besar.
Lendirnya kini makin banyak keluar membanjiri kemaluannya, karena
rangsangan hebat pada wanita alim ini. Ketika Nanda membenamkan seluruh
batang kemaluannya,Indri merasakan seperti benda besar dan hangat
berdenyut- denyut itu masuk ke rahimnya. Perutnya kini sudah bisa
menyesuaikan diri tidak mulas lagi ketika saat pertama tadi laki - laki
ini menyodok- nyodokkan penisnya dengan keras.
Indri kini mulai menuju
puncak orgasme. Lubang kemaluannya kembali menjepit-jepit dengan kuat
penis Nanda. Kaki wanita berjilbab ini diangkat menjepit kuat pinggang
Nanda dan tangannya mencengkram kasur. Dengan beberapa hentakan keras
pinggulnya, Indri memuncrakan cairan dari dalam lubang kemaluannya
menyiram dan mengguyur kemaluan Nanda disertai erangan panjang penuh
kenikmatan. Setelah itu Indri terkulai lemas di bawah tubuh berat Nanda.
Kaki wanita berjilbab lebar tersebut mengangkang lebar lagi pasrah
menerima tusukan-tusukan kemaluan Nandai yang semakin cepat.
Tanpa merasa lelah Nanda
terus memacu penisnya dan sesekali menggoyang-goyangkan pinggulnya.
Sepertinya ia ingin mengorek-ngorek setiap sudut kemaluan wanita alim
ini. Suara bunyi becek makin keras terdengar karena lubang kemaluan
Indri itu kini sudah dibanjiri lender kental yang membuatnya agak lebih
licin. Indri mulai merasakan pegal di kemaluannya karena gerakan Nanda
yang bertambah liar dan kasar. Tubuhnya ikut terguncang-guncang ketika
nanda menghentak-hentakkan pinggulnya dengan keras dan cepat.
“Plok.. plokk… plok.. plookk…
crrppp… crrppp… crrrppp… srrrpp… srrppp…” Bunyi keras terdengar dari persenggamaan ketiga kalinya oleh nanda dan indri .
“Mas Nanda….. ouhhh pelan, …!” desis Indri sambil meringis kesakitan.
Kemaluannya terasa nyeri
dan pinggulnya pegal karena agresivitas Nanda yang seperti kuda liar.
Akhirnya Nanda mulai mencapai orgasme. Dibenamkannya wajah nanda pada
buah dada Indri
dan ditekankannya
badannya kuat-kuat sambil menghentakkan pinggulnya keras berkali-kali
membuat tubuh Indri ikut terdorong. Muncratlah air mani dari penisnya
mengguyur rahim dan kemaluan wanita berjilbab lebar tersebut. Karena
banyaknya sampai-sampai ada yang keluar membasahi permukaan kasur
Kedua mata indri terpejam
dengan senyum yang tersungging di bibirnya. Nanda Cuma menggumam,
menenggelamkan kepalanya di antara dua payudara Indri yang lembut.
Begitu gelombang kenikmatan berlalu, kesadaran kembali memenuhi ruang
pikiran wanita alim ini. Indri hanya bisa terlentang tak berdaya,
meskipun hanya sekedar memakai pakaiannya kembali. Melihat tersebut
nanda tersenyum puas karena niatnya menyetubuhi wanita rekan kerjanya
tersebut terbayar sudah. Nanda kemudian bangkit berdiri memakai
pakaiannya kembali dan pergi ke kamar mandi dibagian belakang. Beberapa
saat kemudian kekuatan indri sudah mulai pulih, tapi indri jadi bingung
karena celana panjang, celana dalam dan BHnya tergeletak diluar kamar.
Mau keluar indri tidak berani karena takut jika ada pembeli yang masuk.
Lima belas menit kemudian nanda masuk kedalam kamar dan menyerahkan
celana panjang indri tanpa BH dan celana dalamnya.
“BH dan celana dalammu tak cuci di kamar mandi mbak, tadi kotor kepakai ngelap sepermaku tadi….” Ujar nanda sambil tersenyum.
Indri terpaksa memakai
pakainnya tanpa celana dalam dan BH, sehingga tampaklah cetakan pantat
dan buah dadanya. Dengan gontai indri berjalan ke kamar mandi untuk
mandi karena jarum jam menunjukkan pukul 3.00 sore. Setelah mandi tubuh
indri Nampak segar, kemudian duduk disamping nanda yang tersenyum
memandangnya dengan mesum. Sementara hujan diluar sudah mulai reda, dan
jalan mulai ramai oleh pejalan kaki.
http://374aneka.blogspot.co.id/2015/01/cerita-sex-dewasa-bercinta-dengan.html
kalau sambungan nya ad lebih mantab lg bos dikarkter yng sama nysmung ke hari berikut nya.
BalasHapus