Cerita Sex Pasutri Nafsu Liar Suami Ku
Kimcilatos.blogspot.com - Cersex Cerita Sex 2015, Cerita Sex Terbaru 2015, Cerita Dewasa, Cerita
Mesum. – Aku hanya seorang wiraswasta. Kami
tinggal di Denpasar, Bali. Cerita ini bermula satu setengah tahun lalu, ketika
teman kuliah suamiku datang dari Jakarta bersama suaminya. Sebut saja namanya
Sally, sedangkan suaminya bernama Tomy. Usia mereka tak jauh berbeda dengan
kami. Hari pertama tak ada yang terjadi alias biasa-biasa saja, namun masuk
hari kedua, saya mulai mencium ada yang tak beres antara suamiku dengan mbak
Sally. Dari tatapan mereka tampaknya ada sesuatu yang mereka sembunyikan. Tapi
saya gak tahu. Sementara mas Tomy kelihatannya cuek aja. Malam ketiga, setelah
kami pulang dari santap malam di seputaran Denpasar, saya langsung saja mohon
pamit untuk segera beristirahat. Suamiku dan kedua tamu kami masih terus
ngobrol.
Kimcilatos.blogspot.com-cerita-sex-nafsu-liar-suami-kuCerita Sex: Nafsu Liar Suami ku
Tengah malam, saya gak tahu jam berapa, saya merasa haus sehingga bangun.
Suamiku belum ada di sampingku. Perlahan aku menuju dapur, namun begitu akan
memasuki ruang tengah, ada suara-suara yang tak asing lagi di telingaku dari
ruang keluarga. Saya pikir gila juga mas Edy, masa selagi ada tamu ia nonton BF
dengan volume yang cukup keras. Dengan sedikit kesal saya berniat untuk
menegurnya, namun ketika tanganku baru membuka tirai pintu ruang keluarga,
jantungku berdetak kaget. Suamiku memang lagi nonton BF, tapi ia tidak
sendirian. Ia nonton bersama kedua tamu kami. Dan yang membuatku kaget adalah
mereka sebenarnya tidak peduli dengan film yang ada di layar TV, namun
ketiganya lagi asik bercinta bareng! Mbak Sally lagi dikeroyoki oleh suamiku
dan suaminya. Kulihat suaminya dari bawah, sementara suamiku “mengerjai” mbak
Sally dari atas, maksud saya dari anus mbak Sally. Artinya mbak Sally sedang
di”double” penetrate oleh kedua lelaki tersebut.
Napasku kian memburu, antara cemburu dan nafsu, tapi aku berusaha kendalikan
diri. Suara mbak Sally seakan mengalahkan volume TV, Ouhhhss, ***** my Ass
hole!! Yeah, Edy, dig it deeper… ouhhh… harder….!!! Untuk sesaat aku gak tahu
harus berbuat apa sehingga hanya terbengong aja melihat aksi mereka bertiga
hingga teriakan histeris mbak Sally yang orgamse membuyarkan lamunanku.
Bersamaan dengan itu mas Edy dan mas Tomy mengakhiri pendakian mereka dengan
menyemburkan mani mereka ke mulut dan tubuh mbak Sally. Lenguhan kedua lelaki
membuat saya segera berjinjit dan segera masuk kembali ke kamar tidur. Rasa
hausku hilang, namun ada semacam perasaan aneh yang tak bisa kulukiskan. Saya
cemburu suamiku bercinta dengan wanita lain di depan mataku, tapi yang membuat
saya bingung suami dari wanita itu juga terlibat dalam aksi seks itu, dan
nampaknya mereka sangat menikmati permainan itu. Kutunggu mungkin hampir satu
jam ketika suamiku muncul di kamar kami. Saya sengaja tertidur pulas, agar mas
Edy tidak mengetahui bahwa saya sebenarnya mengetahui yang baru saja mereka
lakukan.
Aroma parfum sabun teraa sangat segar, bertanda ia sudah membersihkan diri.
Saya sengaja membalikkan badan dan memeluknya, namun dengan perasaan yang tak
bisa dilukiskan. Ingin sekali saya bertanya, namun kata-kata sepertinya terpaku
dalam mulutku. Suamiku balas memelukku, mencium keningku kemudian langsung
tertidur. Ia tentu saja sangat kecapaian. Saya tidak tahu berapa jam mereka
bertiga bergelut tadi. Ada perasaan jijik berada dalam pelukannya, namun aku
sangat mencintainya. Kehidupan seks kami sangat baik, kami sangat terbuka untuk
berdiskusi tentang apa saja mengenai hal ini, bahkan pernah sekali dua kali
kami menyinggung tentang tukar pasangan, namun aku tak menanggapinya dengan
serius. Aku seorang wanita yang berhasrat seks sangat tinggi, bahkan fantasiku
kadang-kadang sangat liar sehingga aku malu untuk mengatakannya pada suamiku
sendiri. Namun, malam ini, di depanku sendiri, suamiku memenuhi salah satu
fantasinya untuk “mengeroyok” satu wanita bersama laki-laki lain. Dan, impian
tergilanya yang hingga kini belum juga saya penuhi, yakni anal seks,
terwujudkan bersama mbak Sally. Aku bingung, apakah mbak Sally teriak
kenikmatan karena kemaluan suaminya yang bersarang di vaginanya, atau penis
suamiku yang mengerjai duburnya? Atau karena dua sensasi yang berbeda itu? Aku
semakin penasaran, namun sejujurnya masih ada perasaan aneh yang tak bisa
kuungkapkan. Dalam kebingunganku, aku tertidur dalam pelukan suamiku.Cerita Sex
2015
Jam enam pagi aku bangun. Suamiku masih terlelap. Demikian juga kedua tamu
kami. Segera aku membereskan rumah, dan yang jadi prioritasku adalah ruang
keluarga. Namun aku tidak menemukan suatu keganjilan apapun. Semuanya nampak
seperti biasanya. Hanya saja sebuah kepingan VCD yang berjudul “Orgy in
Paradise” kutemukan di kaki buffet. Kuambil dan mencari boxnya tapi gak
kutemukan. Sehingga aku taruh aja di atas player VCD dalam buffet kami. Selesai
bersihkan rumah, aku segera menyiapkan sarapan pagi. Jam sudah menunjukkan
pikul 07.00 tapi mereka bertiga belum juga bangun. Aku langsung saja mandi, kemudian
membangunkan suamiku. “Mas, ayo dong bangun, udah siang nih”! Dengan agak malas
suamiku berusaha membuka matanya. “Udah jam berapa nih say?” Ia menanyakannya
dengan senyum. “Jam tujuh lewat” kataku langsung memberikannya handuk. “Ayo
dong mandi. Ntar gak enak sama mbak Sally dan suaminya loh” Aku berusaha
berbicara dengan nada yang wajar. Mas Edy dengan berat hati melangkah menuju
kamar mandi.
Jam 07.45 kami semua sudah berada di meja makan. Aku sekali lagi berusaha
untuk tampil biasa-biasa saja. “Wah, sepertinya sarapan pagi ini enak sekali.
Ada susu, ada telur dan orange juice! Benar-benar favorit kami di Jakarta” mbak
Sally membuka pembicaraan. “Ah, biasa aja mbak. Maaf loh, hanya ini yang bisa
kusiapkan. Maklum soalnya pagi tadi gak sempat ke pasar. Habis mana mas Edy
bangun kesiangan, lagian pembantunya lagi cuti. Praktis hanya kami berdua aja”.
“Sorry sayang, aku memang bangun terlambat. Soalnya semalam kami ngobrol sampai
larut malam”! mas Edy menimpali sambil tersenyum. Mbak Sally dan suaminya juga
demikian. Ada semacam rasa benci dalam hati, namun aku berusaha untuk
mengendalikannya. “Mari mbak, mas, silahkan dimakan rotinya, ntar keburu dingin
loh” aku mempersilahkan tamuku untuk mulai sarapan. Aku memberikan roti yang
telah berisi selai kepada suamiku. “Thanks sayang”. “Wah, beruntung Edy
memiliki istri seperti Ana. Cantik dan penuh perhatian lagi!” mas Tomy berujar
sambil tersenyum. Aku gak tahu apa arti senyumnya, namun perasaanku mengatakan
ada sesuatu yang sebenarnya ingin ia katakan. “O ya mas, rencananya hari ini
mau kemana?” tanyaku sambil menatap suamiku. “Belum tahu tuh, mungkin setelah
sarapan kita diskusikan lagi. Begitu kan Tomy?” mas Edy menimpali.
“Kalau begitu aku mohon maaf, karena aku harus ke salon hari ini. Jika mas
mau antar mbak Sally dan mas Tomy tolong diatur agar mereka tidak kecewa.
Sayang sekali karena saya gak bisa ikut dengan kalian. Soalnya sudah terlanjur
janjian untuk creambath dengan salon langganan kami”. Sesaat mereka terdiam,
tiba-tiba mbak Sally menimpali “mungkin sebaiknya kita istirahat aja di rumah.
Gimana menurutmu mas? kasihan mas Edy masih capek!” kata mbak Sally sambil
melihat suaminya. “Ide yang baik. Lagian kita tidur kemalaman sih. Ntar siapa
yang kuat nyetir?” mas Tomy menjawab. “Gak apa-apa kok, mas Edy udah biasa”!
kataku. Namun, akhirnya mereka sepakat untuk tidak kemana-mana sehingga
perasaanku semakin gak karuan. Aku mencoba untuk membuang memoriku semalam,
namun semakin jelas dalam benakku episode-episode percintaan mereka semalam.
Aku pamit kepada mereka, berusaha senyum yang wajar dan meninggalkan rumah.
Aku sengaja tidak membawa mobil, aku memilih memakai taksi aja. 45 menit
berlalu, aku merasa semakin tidak nyaman menunggu giliranku di salon. Akhirnya
aku batalkan saja dan pulang ke rumah. Perasaanku semakin tidak karuan sehingga
aku meminta sopir untuk berhenti dari jarak seratusan meter. Perlahan aku
membuka pagar dan langsung menuju halaman belakang. Rumah nampak sepi, tapi
perasaanku deg degkan sekali. Dengan perlahan aku membuka pintu belang, membuka
sepatu dan berjinjit masuk ke dalam. Dugaanku benar! Di ruang yang sama mereka
mengulangi lagi perbuatan mereka. Kulihat suamiku sedang menjilati vagina mbak
Sally, sementara ia memberikan service mulut bagi suaminya. Dalam keadaan siang
bolong aku lebih jelas melihat aksi mereka. Aku gak tahu harus berbuat apa,
tapi napasku semakin memburu. Aku kesal, marah dan ingin berteriak histeris.
Akan tetapi jujur kukatakan ada gairah yang hampir meledak dalam diriku. Aku
terbawa oleh suasana. Aku memang sangat bernafsu.
Dalam kebingunganku, sepatu di tanganku jatuh dan mengagetkan ketiganya.
“Eh, kamu An..” suamiku kaget. “Maaf ya An, kami tak bermaksud menyakitimu.
Kami bertiga udah biasa melakukan ini semenjak kuliah dulu. Ini hanya soal seks
aja, gak lebih”. Mbak Sally mencoba untuk mencairkan suasana. Aku terdiam,
duduk di sofa, di depan mereka. Sementara mereka masih tetap telanjang, tidak
berusaha untuk menutupi aurat mereka. Aku menutup mata, mau menangis, namun tak
bisa. Tiba-tiba suamiku memelukku, dan mencium tengkukku. “Maaf say, sekali
lagi maaf…” Aku tidak bereaksi, sampai mbak Sally duduk di sampingku dan mulai
mencium telingaku. Aku kaget, namun suamiku segera menyumbat mulutku dengan
ciumannya. Mbak Sally gak berhenti di sana, tangannya terus bergerilya sehingga
dalam sekejap rok dan kaosku sudah terbuka. Aku berusaha meronta, namun
tangan-tangan mereka terlalu kuat. Aku mulai merasa sensasi yang luar biasa
ketika mbak Sally mencium dan menjilat putingku. Aku hanya bisa berdesah
kenikmatan.Cerita Sex 2015
Pikiranku buntu, sementara kenikmatan kian menggerogoti tubuhku. Antara
sadar dan tidak kurasa ada seseorang yang menarik celana dalamku dan membuka
lebar kedua pahaku. Aku lemah. Aku pasrah saja, sehingga ketika ada lidah yang
bermain-main di vaginaku aku hanya bisa melenguh, mendesis dan menggigit
bibirku. Aku gak tahu lidah siapa yang bermain di sana, namun kuyakin itu bukan
milik suamiku. Lambat laun aku pun mulai terbawa oleh gairahku sendiri sehingga
aku sudah tidak peduli lagi dengan keadaan. Dalam dekapan tiga pasang tangan,
aku orgasme beruntun. Nafasku tak beraturan, tapi aku mulai sadar. Di
selangkanganku mas Tomy lagi asik dengan permainannya.
Aku kaget, tapi mbak Sally segera menarikku, menciumku dengan ganasnya. Aku
gak tahu harus berbuat apa. Baru saja aku terhempas oleh puncak orgasme yang
luar biasa, kini aku diserang lagi. Aku kaget, karena tidak pernah berciuman
dengan wanita, apalagi ini di depan suamiku sendiri. “Nikmati aja sayang,
gunakan fantasi liarmu agar kamu bisa terpuaskan…” suamiku berbisik sambil
terus meremas-remas payudaraku. Sementara di selangkanganku, ada sebuah
tuntutan yang hampir meledak, ketika mas Tomy mencium anusku. Dengan lidahnya
ia mempermainkan daerah sekitar duburku yang membuatku semakin terbang tinggi.
Sekali-sekali ia menggigit pantatku, dan berusaha memasukkan lidahnya ke dalam
anusku. Sensasinya tak bisa kulukiskan! Dalam puncak kenikmatanku, suamiku
mengganti posisi mas Tomy, dan dengan rakusnya dia mencium dan menjilat seluruh
pantatku. Ia tak pernah seliar ini, namun aku tak berusaha untuk menahannya.
Aku sedang tenggelam dalam luapan gairah yang tak pernah kurasakan
sebelumnya. Sementara mbak Sally bergantian dengan suaminya bermain dengan
puting dan mulutku, suamiku mulai mencoba memasukkan jarinya kedalam anusku.
Aku kaget, namun sekali lagi aku tak kuasa menahannya. Hasratku mengalahkan
logikaku. Pertama satu jari, kemuadian dua, lalu tiga. Awalnya cuma sodokan
pelan, namun lama-kelamaan semakin kencang. Sementara jemarinya keluar masuk di
duburku, mas Edy mencium dan menjilat klitorisku dengan ganas. Ingin sekali aku
berteriak, namun suaraku tertahan oleh ganasnya serangan mbak Sally di mulutku.
Aku terbuai dalam permainan itu, sehingga aku ikuti saja ketika suamiku
membalikkanku, dengan posisi nungging ia mulai berusaha untuk menggunakan
******nya di lubang pantatku. Aku hanya pasrah, ketika pelan-pelan ******nya
mulai masuk, aku merasa agak nyeri, namun rasa itu segera hilang bersamaan
munculnya sensasi yang luar biasa dalam perutku. Suamiku semakin cepat
melakukan aksinya, sementara mbak Sally berusaha memberikan rangsangan tambahan
dengan mencium memekku.Cerita Sex 2015
Ia terus menjilat, dan terus saja menjilat lendir vaginaku yang bercampur
dengan ludahnya. Aku ingin berteriak, namun sekali lagi mulutku tersumbat oleh
kemaluan mas Tomy. Aku begitu liar, rasioku hilang. Yang ada hanyalah tuntutan
kepuasan, desakan untuk segera meledak dari dalam perutku. Akhirnya, puncak itu
datang juga. Aku merasakan multiple orgasme yang bertubi-tubi, kenikmatan yang
aku ragu bisa mendapatkannya lagi. Dalam erangan puncakku, mas Tomy memuntahkan
laharnya dalam mulutku. Aku tersedak, sebagian tertelan. Namun mas Tomy tetap
memasukkan ******nya dalam mulutku. Dengan liar aku menjilat dan membersihkan sisa
maninya di situ. Belum hilang kenikmatanku, suamiku semakin gencar menyodok
pantatku, dan dengan hentakan yang keras ia menumpahkan maninya dalam pantatku.
Aku terdampar di pantai kenikmatan yang tak pernah kucapai. Yang kutahu,
setelah mencabut ******nya, aku mas Edy menyodorkan barangnya yang baru saja
dikeluarkan dari duburku untuk kujilat. Aku gak lagi berpikir normal. Nafsu
telah menguasai benakku sehingga tanpa merasa jijik aku langsung menjilat dan
mengulum sisa-sisa lendir di batang kemaluan mas Edy.
Sementara itu, mbak Sally mulai pindah dari memekku, kini lidahnya bermain-main di lubang pantatku. Ia membersihkan seluruh cairan yang ada di sana, tanpa meninggalkan bekas. Lalu, dengan sisa-sisa nafsu yang ada ia mencium bibrku, dan dengan agak memaksa ia membuka mulutku dan bermain-main dengan lidahku. Kami terdiam, hanya saling menatap, namun yang jelas, bagiku, suatu petualangan seks telah kumulai. Bahkan dengan sekaligus tiga langkah. Analseks, berorgy dan bercinta dengan wanita. Aku menutup mata, malu, namun ada kepuasan yang tak bisa kulukiskan dengan kata-kata.
http://kimcilatos.blogspot.co.id/2015/05/cerita-sex-nafsu-liar-suami-ku.html

Tidak ada komentar:
Posting Komentar